“Sekali lagi, kami tetap mendukung ibu Rita. Semua pengurus Golkar di tingkat kabupaten/kota tetap kompak.” Makmur HAPK, Ketua Harian DPD Golkar Kaltim
SAMARINDA – Penetapan Rita Widyasari sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait gratifikasi pemberian izin lahan perkebunan dan Mall Citra Gading oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tidak menyurutkan dukungan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kaltim sebagai calon gubernur. Selain itu, Golkar Kaltim siap memberikan pendampingan hukum kepada Rita dalam kasus tersebut.
Sikap tersebut disampaikan Ketua Harian DPD Golkar Kaltim Makmur HAPK kepada awak media, usai memimpin rapat internal partai dengan sejumlah petinggi partai di Sekretariat DPD Golkar Kaltim di Jalan Mulawarman, Samarinda, Rabu (27/9) siang kemarin.
Dia menuturkan, sebagaimana hasil rapat, Golkar tetap berkomitmen mendukung Rita sebagai calon gubernur (cagub) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kaltim 2018 mendatang. Keputusan itu mengacu pada hasil rapat internal semua pengurus DPD kabupaten/kota bersama DPP Golkar Kaltim.
“Rapat ini menjalin kebersamaan dan kekompakan, ibu Rita tetap ketua kami. Kami menghargai proses hukum yang berjalan dan kami tidak mau berprasangka buruk kepada yang lain,” katanya.
Apakah nanti Rita menempuh jalur prapradilan atau tidak, Golkar menyerahkan hal itu kepada Rita. Meski begitu, apapun yang dibutuhkan wanita nomor satu di Pemkab Kukar tersebut, partai berlambang beringin ingin selalu terbuka bahkan siap men-support.
“Semua yang diperlukan kami siapkan. Golkar belum mencabut dukungan kepada ibu Rita sebagai cagub. Semua tahapan organisasi harus kami hargai. Saya yang menandatangani ibu Rita sebagai cagub dan mengusulkan ke DPP,” katanya.
Makmur mengatakan, walau Rita telah ditetapkan sebagai tersangka oleh lembaga antirasuah, bukan alasan bagi Golkar menarik dukungan. Apalagi Rita merupakan Ketua DPD Golkar Kaltim.
“Sekali lagi, kami tetap mendukung ibu Rita. Semua pengurus Golkar di tingkat kabupaten/kota tetap kompak. Kami tidak akan mengambil keputusan politik apapun sebelum ada rapat kerja. Mohon doakan saja ibu tetap baik,” ucapnya.
Untuk tim advokasi yang nanti mendampingi proses hukum Rita, lanjutnya, sudah ada. Hanya saja, mantan Bupati Berau dua periode ini enggan menyebutkan siapa saja para pengacara yang terlibat dalam tim advokasi tersebut. “Semua yang tahu itu ibu. Semuanya sudah ada sama beliau. Ibu sudah menyusunnya,” ujarnya.
Diakui, rapat internal pengurus Golkar kemarin merupakan instruksi langsung dari Rita pasca status tersangka atas dirinya diumumkan KPK, Selasa (26/9) lalu. “Sekarang (kemarin, Red.) posisi beliau masih di Jakarta. Insyaallah kami jadwalkan ibu bisa memberikan penjelasan,” tuturnya.
Disinggung terkait perlu dan tidaknya ditunjuk Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Kaltim, dengan pertimbangan supaya Rita fokus menyelesaikan kasusnya, secara tegas dikatakan Makmur bahwa hal itu tidak diperlukan. Menurutnya, kebijakan yang demikian dinilai tidak perlu dan dirasakan belum begitu urgent.
“Tidak ada yang seperti itu. Kami menyatakan ibu Rita masih tetap sebagai ketua. Organisasi tetap jalan. Kerja-kerja organisasi berjalan baik. Bidang keorganisasian, pemenangan pemilu, kaderisasi, jalan semua,” akunnya.
Atas pertimbangan itu, ada atau tidak adanya ketua di tempat (Kaltim) tidak berpengaruh pada kerja kelembagaan. Sebab semua struktur organisasi dari tingkat pusat hingga daerah telah tersusun baik. “Ada atau tidak adanya ibu ketua di tempat, organisasi tetap berjalan,” ulasnya.
Sebagai Ketua Harian Golkar Kaltim, Makmur meminta semua pengurus Golkar selalu solid. Dirinya tidak ingin mendengar ada istilah manuver politik di Golkar. Apalagi dilakukan oleh kader partai.
“Kalau ada yang seperti itu, maka saya yang duluan keluar. Saya ingin menjalankan organisasi di Kaltim ini dengan berpolitik yang baik, santun, dan penuh etika. Saya paling tidak setuju kalau hal semacam ini dimanfaatkan,” ucapnya,
Sementara untuk posisi Khairudin sebagai Ketua Tim Pemenangan Pemilu Golkar, yang juga ditetapkan sebagai tersangka bersama Rita, disebut Makmur tidak akan berubah. “Khairudin tetap jadi ketua tim. Karena di lembaga ini saling keterkaitan, jadi tidak ada istilah mandek,” tandasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: