Adakah yang masih meragukan jalan tol? Atau justru tak setuju Kaltim memiliki jalan tol? Gubernur Awang Faroek pun segera memberi penjelasan terkait kabar-kabar tersebut.
Menurut Gubernur, jalan tol pertama di Pulau Kalimantan sepanjang 99,02 km ini adalah proyek strategis masa depan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah dengan interkoneksi sejumlah kawasan industri.
Kaltim tidak mungkin selamanya menggantungkan pertumbuhan ekonominya kepada migas dan batu bara. Sebab itu, visi Gubernur Awang Faroek adalah membangun ekonomi hijau berkelanjutan dengan peningkatan nilai tambah melalui pengembangan kawasan-kawasan industri yang terkoneksi dengan jalan tol, pelabuhan internasional, dan bandara internasional.
“Jalan tol kita sudah hampir selesai. Harus kita doakan dan kita amini agar segera selesai. Ini bukan untuk saya, tapi untuk anak cucu kita. Mumpung migas dan batu bara kita belum habis. Kita bangun infrastruktur yang kuat agar ekonomi kita nanti juga kuat, meski kita sudah tidak lagi memiliki banyak batu bara dan migas,” kata Awang menjelaskan.
Saat ini kata Awang, pembangunan jalan tol masih terus berlanjut. Bahkan proyek ini pun mendapat perhatian khusus Presiden Joko Widodo dengan tiga kali mengunjungi lokasi pembangunan. Presiden pun puas melihat kemajuan proyek tersebut.
“Saya datang lagi untuk mengecek, alhamdulillah kemajuannya sangat bagus. Kurang-kurang dikit ya wajarlah,” ucap Jokowi, 14 Juli 2017 lalu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim HM Taufik Fauzi mengungkapkan, secara umum progres proyek jalan tol berjalan cukup baik hingga 14 Maret 2018. Namun diakuinya, masih ada seksi yang persentasenya berjalan lamban. Seksi I terbagi dalam 5 segmen. Segmen I mencapai 98,37 persen, segmen II 86,37 persen, segmen III 85,17 persen, segmen IV 63,07 persen, dan segmen V 60,16 persen. Selanjutnya Seksi II mencapai 47,48 persen, Seksi III 68,17 persen, Seksi IV 32,53 persen dan Seksi V 27,34 persen.
Presiden Jokowi lantas memberi tenggat jalan tol ini harus selesai di Desember 2018. Nantinya dengan kondisi jalan yang mulus dan landai diperkirakan waktu tempuh Samarinda-Balikpapan atau sebaliknya hanya membutuhkan waktu sekira satu jam.
Adakah alasan kuat hingga kita harus yakin jalan tol ini benar akan rampung di 2018? Max Antameng, Direktur Sektor Jalan dan Jembatan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) memberi penegasan.
“Jalan Tol Balikpapan-Samarinda bukan hanya proyek strategis, tapi juga prioritas. Karena itulah kami turun untuk melakukan pemantauan bersama Gubernur. Instruksi Presiden Joko Widodo sudah sangat jelas, harus tuntas Desember 2018,” tegas Max.
KPPIP adalah komite yang beranggotakan berbagai unsur dari sejumlah Kementerian terkait dibawah kendali Kementerian Perekonomian. Komite ini banyak membantu menyelesaikan hambatan-hambatan dalam pembangunan proyek jalan, terutama yang berkaitan dengan urusan koordinasi antarlembaga dan pembebasan lahan.
Max meyakinkan, jalan tol ini menjadi satu dari empat proyek jalan tol yang menjadi prioritas pemerintahan Jokowi-JK untuk dituntaskan. Tiga proyek tol prioritas lainnya adalah Manado-Bitung di Provinsi Sulawesi Utara, Serang-Panimbang di Provinsi Banten dan Trans Sumatera. Karena itu, pemerintah pusat juga sangat berkepentingan agar 4 proyek jalan tol ini selesai sesuai target.
Terbukti, pemerintah pusat telah menggelontorkan dana APBN dan Loan China untuk Seksi V sebesar Rp 848,55 miliar dan untuk tahun anggaran 2017 dialokasikan sebesar Rp 104 miliar.
Dukungan APBN juga bergulir mulus untuk Jembatan Sungai Manggar yang berada di lintasan jalur tol Seksi 1. Jembatan Sungai Manggar memiliki panjang 613 meter dibangun dengan dana APBN 2015-2017 Rp 277,354 miliar. Juli lalu, Presiden Jokowi bahkan meninjau langsung progress pembangunan Jembatan Sungai Manggar tersebut. Saat ditinjau Presiden Jokowi progressnya mencapai 93,90 persen dan ditargetkan selesai 15 Desember 2017.
Max juga menyebutkan pembangunan jalan tol di Kaltim jauh lebih baik dibanding jalan tol Manado-Bitung dan Serang-Panimbang. (*/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: