bontangpost.id – Setelah pemerintah mengumumkan tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) naik, sejumlah warga masih terlihat mengantre untuk mengisi BBM jenis solar.
Redaksi bontangpost.id menyambangi SPBU Akawy pukul 14.16 Wita. Antrean terpantau normal meski pemerintah telah menaikkan harga BBM subsidi. Diketahui, SPBU yang terletak di Jalan MT Haryono itu dipadati kendaraan roda empat sekira 150 meter.
“Walaupun baru buka, enggak termasuk panjang ini antreannya. Sebelumnya antrean malah lebih panjang dari ini,” ujar Wawan, salah seorang petugas SPBU Akawy saat dijumpai, Minggu (4/9/2022).
Kondisi serupa juga terlihat di SPBU Kopkar PKT. Dari pantauan bontangpost.id, saat tiba pukul 14.46 Wita kendaraan roda empat seperti mobil pribadi, dump truk dan sebagainya tengah menunggu giliran untuk mendapat solar. Meski Jalan Brigjen Katamso sempat dipenuhi kendaraan roda empat sekira 300 meter.
Pengawas SPBU Kopkar PKT Muhammad Jufri mengatakan SPBU yang ia kelola telah menyesuaikan dengan tarif baru BBM bersubsidi. Meski begitu, kenaikan harga BBM tidak memengaruhi antrean kendaraan pengguna solar.
“Sejauh ini belum berpengaruh. Dari kemarin kondisi antreannya cenderung normal. Malah ini antrean agak terurai,” ucapnya.
Meski begitu, ia memastikan stok pasokan BBM jenis solar tetap terpenuhi dan tidak ada kelangkaan stok. Jufri mengaku, selama ini pihaknya menerima 8 ribu liter solar dari pertamina.
“Kalau di Bontang itu kuota segitu sudah lebih dari cukup. Inshaallah, enggak ada kelangkaan. Kalau di SPBU sini terima kuotanya segitu. Kurang tahu kalau di SPBU lain,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat siang ini. Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter.
Kemudian tarif Pertamax melonjak dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. Harga Solar juga ikut naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. (*)