SANGATTA – Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) Kutim Johansyah Ibrahim mengancam akan mengeluarkan anggotanya, jika malas dalam bekerja. Sejak dilantik beberapa pekan lalu, dirinya terus melakukan pengawasan terhadap kinerja anggota. Mulai dari keaktifan, hingga tingkat kreatifitas dalam memajukan KONI kedepan.
Sanksi tegas itu diberlakukan kepada semua anggotanya. Terlebih bagi mereka yang menyandang sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pasalnya, diterimanya PNS sebagai pengurus lantaran dianggap bisa mengabdi dan mamajukan olahraga di Kutim.
“Sendainya dalam kepengurusan tidak bekerja aktif, hanya hura-hura dan pasang nama saja, kami akan panggil dan nasehati. Jika tingkat kesalahan fatal, maka akan diganti dengan yang lain. Karena kami hanya butuh orang-orang yang mau bekerja saja,” tegas mantan Kadishubkominfo itu.
Dirinya yakin, kepengurusan periode 2016-2021 bisa maksimal dan berjalan dengan baik. Karena semua anggota di bawah kepemimpinannya merupakan pencinta olahraga dan berkomitmen dalam bekerja.
“Makanya saya enggak mau gemuk kepengurusan. Saat ini hanya 99 orang saja. Kalau dulu 155 orang. Sekarang kami kerucutkan lagi. Dari pada banyak orang tetapi gak kerja. Mending sedikit asal komit mau kerja. Kami yakin dengan kebersamaan dan keseriusan, maka cita-cita kita akan terkabul,” harapnya.
Meskipun begitu, semua perlu bukti. Karenanya dia meminta kepada pengurus baru agar menunjukkan keseriusan pengabdian kepada KONI dan meningkatkan olahraga di Kutim. Hal tersebut bisa ditempuh tentu dengan meningkatkan jalinan kerjasama antara satu dengan yang lainnya. Karena dengan kerjasama yang baik, maka akan mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.
“Jika memang serius, maka tunjukkan kesetiaan kepada KONI dan olahraga. Bawa nama KONI dan daerah agar harum di mata semua,” pintanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post