bontangpost.id – Melonjaknya kasus penderita demam berdarah dengue (DBD) dikeluhkan warga. Pasalnya hingga saat ini upaya penanganan dinilai kurang begitu masif. Utamanya di area yang sudah terjadi penyebaran.
Warga Tanjung Laut Alvin mengatakan di lingkungannya sudah ada tiga kasus penderita DBD kurun sepekan ini. Rinciannya dua penderitas berstatus tetangga rumah dan satu adik kandungnya sendiri.
“Adik saya baru empat hari lalu keluar dari rumah sakit karena DBD. Tetangga juga sudah duluan. Bahkan ada dua sekitar rumah,” kata Alvin.
Namun demikian hingga saat ini fogging fokus belum dilakukan oleh petugas kesehatan. Ia pun khawatir penyebaran nyamuk aedes aegypty ini bisa meluas. Jika tidak diantisipasi secepat mungkin.
“Belum ada fogging sampai saat ini. Tidak tahu kenapa,” ucapnya.
Ia memaparkan adiknya sempat mendapatkan perawatan medis di salah satu rumah sakit swasta kurun lima hari. Kala itu, gejala yang dikeluhkan ialah demam dan nyeri sendi.
Ia meminta Dinas Kesehatan bergerak sigap. Supaya jumlah penderita DBD dapat ditekan. Sementara Penanggung Jawab DBD Diskes Imah menjelaskan setelah ada kasus dan penyebaran maka Diskes baru bisa melakukan fogging fokus.
“Jadi ada mekanisme penyelidikan epidemiologi dan didapatkan hasil ada penyebaran, baru bisa fogging fokus,” tutur dia.
Terkait data penderita pun mengacu dari rekapan perawatan klinis di fasilitas kesehatan. Data itu kemudian masuk ke Diskes selanjutnya berkoordinasi dengan Puskesmas di lingkungan tugas masing-masing untuk melakukan penanganan.
“Kasus DBD bukan hanya mengacu pernyataan warga tetapi laporan dari rumah sakit,” terangnya.
Diskes mencatat terdapat 34 kasus penderita demam berdarah dengue kurun 1-24 Maret ini. Ia menuturkan dari 15 kelurahan hanya lima yang nihil kasus penderita. Meliputi Satimpo, Bontang Kuala, Api-Api, Loktuan, dan Guntung. Imah menyebut angka kasus ini masih bisa bergerak meningkat. Sebab pelaporan itu akan direkapitulasi pada akhir bulan.
Kasus tertinggi menyasar Kelurahan Berebas Tengah dengan 9 kasus. Kondisi ini sama ketika di Januari lalu. Kelurahan tersebut mencapai 23 kasus penderita. Disusul Tanjung Laut di urutan kedua dengan delapan kasus.
Meskipun demikian warga diminta tetap waspada akan kasus DBD. Ia pun tidak menyebutkan kasus ini meningkat tajam. Sebab mengacu pola maksimal yang dibuat Diskes kurun lima tahun belakangan, pada bulan yang sama sempat tercatat 87 kasus penderita. Tepatnya di 2019 silam. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post