BONTANGPOST.ID, Samarinda – Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) diusik deru mesin pertambangan batu bara ilegal. Gubernur Kaltim, Rudy Masud mengambil sikap, memastikan perusakan hutan pendidikan itu cepat teratasi.
“Saya sudah minta Dinas ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) turun ke lapangan, menangani masalah ini dan menghentikan kerusakan secepatnya,” katanya dalam silaturahmi bersama awak media, Senin (7/4/2025).
Rudy menyebut aktivitas penggalian ini sebagai koridoran. Istilah yang menjelaskan aktivitas ilegal yang bikin rusak lingkungan tersebut. “Dan ini jelas merusak,” lanjutnya.
Dampak yang terjadi dari aktivitas haram ini tak hanya soal pungkasnya tanah serta rusaknya pepohonan.
Lebih jauh, areal itu merupakan masa depan riset dan ruang belajar kehidupan intelektual Universitas Mulawarman (Unmul). Jika pemerintah tak aktif menindak praktik lancung ini, aktivitas belajar-mengajar yang akan terganggu.
“Mahasiswa kita butuh hutan itu untuk belajar, memahami alam. Kalau rusak, apa yang tersisa,” singkatnya.
Fakultas Kehutanan Unmul mendapati adanya aktivitas tambang koridoran ini pada 5 April lalu. sejumlah alat berat seperti excavator masuk menjajal masuk areal lindung yang semestinya jadi hutan pendidikan. Sekitar 300 meter praktik haram itu masuk ke batas wilayah dengan mengupas lahan dan merusak pepohonan di area seluas 3,2 hektare. (*)