BONTANG – Warga Kelurahan Gunung Telihan, Jalan Jawa, dikejutkan dengan munculnya api dari bawah tanah, tepatnya di sekitar patok pipa jaringan gas, Kamis (5/9/2019) kemarin. Namun api tersebut akhirnya segera dipadamkan beberapa jam kemudian oleh tim, setelah dilakukan pemotongan bagian pipa yang bocor, kemudian disambung kembali oleh PT Bontang Migas dan Energi (BME).
Plt Dirut PT BME, Siti Hamnah memaparkan api itu muncul akibat adanya kebocoran pipa gas. Sehingga ketika adanya fogging di wilayah tersebut api langsung muncul. “Terjadinya kebakaran ini ada perpaduan tiga segitiga. Ada gas, ada O2 (oksigen), dan ada dari alat atau equipment,” paparnya saat ditemui di kantornya, Jumat (6/9/2019).
Dari kejadian ini, Hamnah mengungkapkan pihaknya menemukan fakta yang tidak mengenakan. Yakni kedalaman pipa tersebut hanya berjarak 15 sentimeter (cm). Padahal menurutnya, standar kedalamannya harus mencapai 60 cm. “Kami ingin pihak kontraktor untuk memenuhi standarisasi,” katanya.
Oleh sebab itu pihaknya ingin melakukan investigasi terlebih dahulu kedalaman pipa yang ada selama ini, sehingga ketika terjadi serah terima dari kontraktor tidak ada masalah. “Kami akan laporkan ke kementerian,” tambahnya.
Dia menghimbau warga untuk segera melaporkan ke nomor customer service jika terjadi kebocoran.
Ditambahkan Manager Pelayanan Umum PT BME, Suwandi memaparkan pihaknya selalu melakukan monitoring kebocoran setiap seminggu sekali dengan menggunakan alat detektor gas. Di titik yang dialiri pipa besar dengan diameter di antaranya 60 milimeter. “Kalau yang kecil ini tidak, kalau ada kebocoran paling cepat ketahuan kalau ada laporan,” ucapnya.
Sementara itu perwakilan Norel Sucofindo yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, kebocoran pipa ini diduga karena terkena tindihan dari patok. Kebocoran ini baru saja terjadi, pasalnya setelah dilakukan pengujian gas, dengan mendeteksi seluruh jalur pipa beberapa waktu lalu, tidak terdeteksi adanya kebocoran. “Kedalaman pipa itu sudah memenuhi standar,” katanya.
Dia mengimbau agar instansi maupun warga yang ingin melakukan pekerjaan di suatu wilayah untuk berkoordinasi terlebih dahulu. Untuk menghindari jalur pipa jargas. Agar tidak terjadi kebocoran.
Dijelaskannya, pengerjaan yang dimulai dari Januari 2019 telah selesai, dan sudah dilakukan pengujian. Saat ini memasuki tahap pemeliharan.
Dia mengimbau warga agar ketika terjadi kejadian serupa tidak perlu panik. Melainkan segera menghubungi emergency center BME. Sembari menunggu, warga bisa memadamkannya dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) maupun kain atau karung basah. “Ketika terjadi kebocoran di rumah untuk segera menutup keran valve yang ada di dekat meteran,” imbaunya.(Zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post