Berbekal keistiqomahan memimpin salat berjamaah, Saiful Rizal diamanahi Jemaah Masjid Al Falah menjadi Imam tetap selama 4 tahun lamanya.
Yusva Alam, Bontang
Pria kelahiran Pasuruan ini tak pernah menyangka, dirinya bakal dipercaya menjadi imam tetap di salahsatu masjid di kawasan Perumahan HOP PT Badak tersebut. Pasalnya, awal Ia datang ke Bontang di tahun 2012 bukanlah bertujuan untuk menetap ataupun mencari kerja. Hanya mengisi waktu libur dengan mengunjungi saudara yang telah lama menetap di Kota Taman.
Namun selama masa liburnya ini, Ia bertemu rekan-rekannya sesama daerah asalnya, Pasuruan. Kemudian diajak untuk bergabung di Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), dan sudah mengisi kajian di beberapa tempat.
“Dari rekan-rekan asal Pasuruan inilah yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk menetap di Bontang. Mereka terus memotivasi saya untuk menetap di Bontang,” ujar Saiful.
Lalu pria yang juga berprofesi sebagai guru TK ini memutuskan untuk menetap. Istri dan anak-anaknya pun diboyong ke Kota Taman. Serta berpamitan kepada para kyai di Ponpes tempatnya mengajar, dan juga panti asuhan yang pernah ia asuh.
Awal menetap, Saiful mengisi hari-harinya dengan membantu saudara yang memiliki bisnis meubel di kawasan Jalan Imam Bonjol. Serta mengajar di sebuah madrasah diniyah di malam harinya. Ia masih belum memiliki pekerjaan tetap kala itu. Setelah beberapa tahun berselang, Saiful mendapat pekerjaan sebagai pengajar di TK Al Falah.
Selama 6 bulan berprofesi sebagai guru TK, Saiful kerap dipercaya jemaah Masjid Al Falah untuk mengimami salat berjemaah.
“Letak TK Al Falah berdampingan dengan Masjid Al Falah. Untuk salat berjemaah pun pun tinggal melangkah,” ungkapnya.
Selama memimpin salat berjemaah tersebut, dirinya berupaya menjaga istiqomah dengan datang tepat waktu dan tak pernah absen. Sebab itulah banyak jemaah yang senang dengan sikapnya tersebut. Padahal saat itu, banyak juga ustaz-ustaz lainnnya yang juga bergantian mengimami salat. Namun akhirnya jemaah lebih memilih dirinya sebagai imam tetap di masjid di kawasan HOP I ini.
“Alhamdulillah, saya bersyukur jemaah mempercayakan saya mengimami salat 5 waktu,” tegasnya.
Iapun mengaku bersyukur, hingga saat ini para jemaah tidak hanya mempercayakan dirinya menjadi imam salat, namun juga tempat bersandar untuk permasalahan sehari-hari. Dirinya kerap membantu warga sekitar mengurus jenazah, memandu akikahan, dan lain sebagainya.
“Kapanpun dibutuhkan warga saya harus selalu siap membantu. Pernah suatu waktu jam 11 malam ada warga yang meninggal, sayapun ikut segera mengurus jenazahnya,” bebernya.
Karena itupula, sekolah tempatnya mengajar juga memberikan toleransi saat masyarakat membutuhkan dirinya. Contohnya, saat ia mengajar ada warga yang meninggal dunia, dirinya diizinkan pihak sekolah untuk meninggalkan kelas, dan membantu warga mengurus jenazah.
Selama kurun waktu 4 tahun ini, ia menjalani profesinya dengan senang hati. Ia merasa nyaman menjadi imam di Masjid Al Falah hingga bisa menjadi sandaran warga sekitar untuk permasalahan terkait agama. Walaupun dikatakannya, awal-awalnya ia juga sedikit mengalami kendala. Yaitu beradaptasi dengan jemaah dari berbagai latar belakang. Dari berbagai organisasi dan paham keagamaan yang berbeda-beda. Namun ia berhasil melewatinya, berbekal ilmu dan kitab peninggalan gurunya saat di ponpes.
“Sebelum ke Bontang, guru saya mewarisi sebuah kitab untuk dapat menghadapi masyarakat yang memiliki perbedaan paham dan latar belakang. Alhamdulillah kitab itu sangat membantu saya,” jelasnya.
Saat ini dirinya belum memiliki pemikiran kedepan. Apa yang ingin dilakukannya. Ia hanya berusaha fokus dan melaksanakan tugasnya ini sebaik mungkin. Mengimami salat 5 waktu, mengajar murid-murid TK, dan membantu warga sekitar.
“Saya juga senang mengajar anak-anak. Karena bagi saya, mengajar anak-anak bisa mendapatkan pahala investasi. Anak-anak ini akan mendapatkan pemahaman dan pengajaran agama pertama kali dari sang guru. Harapan saya, hingga anak-anak ini tumbuh dewasa terus menerapkan apa yang diajarkan gurunya. Sehingga berbuah kebaikan bagi dirinya,” pungkasnya. (*)
TENTANG SAIFUL RIZAL, S.Pdi
Nama: Saiful Rizal S.Pdi
TTL: Pasuruan, 27 Juli 1982
Pendidikan:
Ponpes Sabilul Muttaqin, Kraton
Ponpes Ngalah, Purwosari
Universitas Yudharta, Pasuruan – Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Keahlian: Murottal Alquran
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post