Selama tiga hari Tim My Trip My Adventure (MTMA) mendatangi berbagai wisata laut di Bontang. Ini menandakan Kota Taman memiliki cukup banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan.
Tim MTMA Trans TV berkunjung ke Bontang sejak Senin (20/3) hingga Rabu (22/3) lalu. Tim berjumlah 11 orang, termasuk kedua host-nya David John Schaap dan Della.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Parawisata (Disporapar) Bontang Bambang Cipto Mulyono didampingi Kasi Sarana Prasarana dan Promosi Wisata Fadli menjelaskan, Senin (22/3), tim MTMA lebih dulu mengirimkan dua orang. Mereka adalah kreator dan produser.
Mereka pun didampingi staf Disporapar Bontang, untuk mendapatkan informasi dan referensi wisata Bontang. Kemudian mereka berangkat dari Pelabuhan Tanjung Limau langsung melakukan survei lokasi-lokasi yang akan menjadi destinasi untuk pengambilan gambar.
“Lokasi yang disurvei mulai Sungai Belanda, Pos Perikanan, Pulau Beras Basah, Kedindingan, Tobok Batang, Segajah, dan Tanjung kangan. Lokasi – lokasi ini semuanya berada di wilayah laut,” jelasnya.
Kemudian setelah semua telah disurvei, pada pukul 17.00 Wita mereka meluncur ke arah Lok Tunggul yang masih masuk dalam wilayah Bontang Lestari.
Kebetulan saat itu, salah seorang host-nya Della datang. Akhirnya mereka langsung melakukan shooting di sepanjang jembatan Lok Tunggul, dengan cara bersepeda sambil menikmati mangrove di sekeliling dan menunggu sunset.
“Dengan adanya kunjungan ini, tentunya sangat positif karena dapat mempromosikan objek wisata di Bontang,” ungkapnya.
Kemudian di hari kedua, salah seorang host-nya David sudah ikut bergabung dalam tim. Namun karena Bontang terus diguyur hujan deras dari pagi hingga sore, beberapa agenda wisata yang akan didatangi, seperti Pulau Beras Basah dan Kedindingan pun dibatalkan.
Akhirnya mereka hanya mendatangi Tanjung Agar-Agar dekat kampung di atas laut Melahing hingga menuju Rig melakukan kegiatan menyelam dan menembak ikan.
“Karena ada menara obor di daerah Rig itu, salah satu host-nya David coba memanjat dan loncat dari atas menara yang tingginya sekira 20 meter,” ujarnya.
Setelah itu, mereka melanjutkan ke Pulau Segajah. Di situ kedua host-nya menikmati sambil mengenalkan pulau tersebut, sembari menunggu sunset. Tidak lama kemudian, David yang berada di pulau tersebut melihat seorang nelayan yang berasal dari Bontang Kuala (BK) sedang memancing menggunakan teknik memancing dengan layangan.
“Teknik memancing dengan cara tersebut membuat David penasaran, akhirnya ia pun mencobanya. Ternyata dia langsung ahli karena langsung banyak mendapat ikan,” tuturnya.
Memasuki hari ketiga, tim mereka melanjutkan jalan-jalan di atas perkampungan di atas laut Bontang Kuala. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Sungai Belanda. Saat di sungai yang menyajikan penuh pemandangan hutan mangrove yang hijau, mereka pun menyempatkan memasang hamuk atau tempat tidur gantung.
Setelah itu, mereka melanjutkan kembali perjalanan ke sebelah tenggara Tobok Batang atau 1 kilometer dari Kedindingan. Mereka melihat gelembung udara abadi (gladi) dari selah-selah batu karang sambil menikmati keindahan terumbu karang yang berada di dasar laut tersebut.
Setelah itu, pukul 17.00 Wita mereka menuju Tanjung Kangan yang menyerupai Pulau Segajah yang apabila air surut maka akan timbul pasir pantai. Namun Tanjung Kangan ini memiliki hamparan pasir yang lebih panjang dari pada Pulau Segajah.
Di pulau ini merupakan kunjungan terakhir mereka. Di sini mereka sambil nge-host dan bersepeda ria sambil menunggu datangnya sunset.
“Dengan adanya tim MTMA ini, kepercayaan bahwa Bontang memiliki banyak potensi wisata yang cukup besar. Yang bisa dijadikan ajang promosi, baik di tingkat nasional hingga internasional,” tutupnya. (*/ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post