Tak ada seorang pun yang mengharapkan musibah. Termasuk keluarga dari Muhammad Farich (48) dan Wulandari (60) yang menjadi korban ledakan tabung LPG di Karang Mumus, Kamis (11/1) lalu. Empat orang jadi korban dalam peristiwa ini, satu di antaranya adalah anak-anak.
Surya, Samarinda
WULANDARI tak mampu membendung air matanya. Sesekali ia terlihat menangis tersedu-sedu. Kedua telapak tangannya menutupi seluruh permukaan wajahnya yang lelah. Kemarin (11/1) sore, media ini menjumpai Wulandari di halaman Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS).
Muhammad Farich, suami Wulandari mengatakan, keluarganya sangat terpukul akibat ledakan yang terjadi. Ia tak menyangka, ledakan tersebut telah memakan korban. Bahkan, akibat peristiwa naas itu, keluarganya diterpa isu miring. Ia bersama istrinya dituding menjadi biang ledakan tersebut. Padahal, dia menegaskan, peristiwa ini murni karena kecelakaan.
“Ada yang bilang, kok yang punya rumah enggak kenapa-kenapa, malah orang lain yang luka-luka. Padahal mereka enggak tahu kejadian yang sebenarnya,” kata pria berperawakan gemuk itu.
Farich pun menjelaskan detik-detik peristiwa mengerikan itu terjadi. Saat itu, kata Farich, sekira pukul 09.00 Wita istrinya hendak memasak di dapur. Namun bahan bakar kompornya berupa gas, telah habis. Istrinya kemudian pergi ke warung untuk membeli gas LPG berkapasitas 3 kiliogram. Tapi, saat akan memasang tabung LPG ke kompor, ia bersama istrinya takut.
“Kami tidak pernah mau berurusan dengan gas dan listrik. Kalau mau pasang gas atau pasang instalasi listrik, kami suruh orang lain,” kata warga Gang 8, RT 23, Nomor 28, Kelurahan Karang Mumus itu.
Oleh karena itu, ia meminta tolong kepada Sri Sayuti (35), saudaranya, untuk merakit tabung gas ke kompor. Namun alangkah terkejutnya Sri dan Wulandari saat mengetahui kepala tabung mengeluarkan gas terus-menerus. Farich menduga, tabung gas mengalami gagal fungsi alias bocor. Panik, Wulandari langsung lari keluar rumah sambil berteriak minta tolong.
Kemudian datang Sofyan Efendi (21) memberi bantuan. Oleh Sofyan, tabung gas yang bocor itu dimasukan ke dalam bak berisikan air. Disaat itulah ledakan keras terjadi. Akibat ledakan itu, Sofyan dan Sri mengalami luka parah. Namun bukan hanya Sofyan dan Sri. Farich membeberkan, Erni Sulastri (47) dan M Dafa (6) juga menjadi korban.
Kata Farich, saat kejadian Sulastri berada di samping dapur rumahnya. Sedangkan Dafa berada di belakang rumahnya. Oleh sebab itu keduanya tidak dapat menghindari ledakan. “Tidak ada yang menginginkan kecelakaan. Ini murni musibah,” tutur Farich lirih.
Keempat korban itu kemudian segera dilarikan ke IGD RSUD AWS untuk mendapatkan pertolongan medis. Farich menjelaskan, luka paling parah dialami oleh Sofyan, Sri dan Sulastri. Hampir seluruh tubuhnya mengalami luka bakar. Mulai dari kaki, tangan, hingga badan penuh lepuhan. “Kalau Dafa lukanya enggak terlalu parah, karena saat kejadian dia berada di luar,” jelasnya.
Sementara itu, awak media ini dilarang petugas rumah sakit untuk bertemu dengan Sulastri, dengan tanpa alasan. Dari balik pintu ruangan, terlihat, tubuh Sulastri terbaring lemas di atas kasur rumah sakit. Mulutnya ditutupi masker oksigen. Kedua tangan Sulastri melepuh.
Terpisah, Kapolsekta Samarinda Ilir, Kompol Candra Hermawan, melalui Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ilir, Ipda Purwanto menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara pihaknya, ledakan itu terjadi hanya satu kali. Suara ledekannya terdengar sangat nyaring. “Suaranya seperti ledakan dengan bahan bakar karbit,” jelasnya.
Ditanya mengenai dugaan unsur kelalaian, dia memastikan, peristiwa ini murni karena kecelakaan. “Hasil penyelidikan sementara, kami tidak menemukan adanya kelalaian, namun masih akan kami dalami lagi,” ungkapnya.
Salah seorang saksi mata, Yuniariti (28) mengatakan, suara ledakan tersebut terdengar hingga Gang 6, Karang Mumus, dengan jarak sekitar 60 meter dari lokasi kejadian. “Saat itu saya berada di Gang 6, suaranya masih terdengar jelas,” katanya. (*/ya)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: