JAKARTA – Calon jamaah haji (CJH) tahun ini bakal lebih mudah dalam melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Saat ini Kementerian Agama menyiapkan inovasi pembayaran non-teller.
Dalam inovasi tersebut, CJH tidak harus datang ke bank dan menyerahkan uang ke teller untuk melunasi BPIH. Kemenag berharap cara pelunasan BPIH non-teller itu bisa meningkatkan serapan kuota haji.
Kasubdit Pendaftaran dan Pembatalan Haji Reguler Kemenag Abdul Hanif menuturkan, tahun ini merupakan permulaan penerapan pelunasan BPIH non-teller. Karena itu, belum seluruh bank penerima setoran (BPS) uang muka BPIH menerapkan sistem pelunasan non-teller. ”Rencana tahun ini ada tiga bank yang memberikan layanan tambahan non-teller (pelunasan BPIH, Red),’’ ujarnya kemarin (28/2).
Tiga bank yang sudah melakukan uji coba sistem pelunasan non-teller adalah Bank Syariah Mandiri (BSM), BNI Syariah, dan BRI Syariah. Menurut Hanif, tidak tertutup kemungkinan jumlah BPS uang muka BPIH yang membuka channel pelunasan non-teller bertambah.
Sistem pelunasan BPIH non-teller merupakan inisiatif Kemenag. ’’Dalam rangka memberikan peningkatan pelayanan (kepada calon jamaah haji, Red),’’ kata Hanif. Meski begitu, inisiatif tersebut tidak bisa berjalan tanpa ada kerja sama dengan BPS BPIH.
Hanif menambahkan, sampai saat ini sistem pelunasan non-teller terus diuji coba oleh bank. Namun, Kemenag optimistis sistem baru tersebut berlaku tahun ini. Kemenag juga sudah menjadwalkan pelunasan BPIH tahun ini dimulai 5 Maret. Namun, itu tetap harus menunggu terbitnya keputusan presiden (keppres) tentang BPIH 2019.
Terkait teknis atau mekanisme pelunasan non-teller, Hanif belum bisa berkomentar banyak karena masih dipersiapkan bank. Kemungkinannya, pelunasan berbasis ATM, internet banking, atau mobile banking dengan memasukkan nomor porsi, kemudian muncul nominal kekurangan BPIH yang harus dilunasi. Selanjutnya, CJH atau yang mewakili tinggal membayar.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Muhajirin Yanis menilai sistem pelunasan BPIH non-teller akan bermanfaat besar bagi jamaah haji. Dengan cara itu, pelunasan BPIH tidak harus dilakukan CJH bersangkutan, tetapi bisa dibantu orang lain. Misalnya, pelunasan BPIH dilakukan anak atau saudara. Sistem itu juga memudahkan para CJH yang tempat tinggalnya jauh dari kantor perwakilan bank di daerah.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Rima Dwi Permatasari mengatakan, pelunasan BPIH dengan layanan non-teller di BNI Syariah menggunakan BNI Mobile Banking, bukan ATM. Layanan itu disediakan untuk memberikan alternatif channel dan kemudahan dalam pelunasan BPIH selain di teller.
Pelunasan BPIH melalui BNI Mobile Banking dilakukan dengan memilih menu pelunasan haji reguler. ”Setelah melakukan pelunasan melalui mobile banking, nasabah bisa langsung melaporkan kepada Kemenag setempat dengan membawa bukti pelunasan,” jelasnya kepada Jawa Pos kemarin.
Pelunasan melalui mobile banking bisa menggunakan rekening orang lain atau keluarga, asalkan saldonya mencukupi. Melalui layanan itu, estimasi nasabah yang akan menggunakan mobile banking untuk pelunasan BPIH sebanyak 10 persen dari nasabah yang akan berangkat haji tahun ini yang setor awal BPIH di BNI Syariah. ”Atau sekitar 2.900 orang,” imbuhnya.
Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani mengatakan, BRI Syariah saat ini belum melayani pelunasan BPIH melalui ATM. Mekanisme pelunasan di BRI Syariah saat ini adalah melalui mobile BRI Syariah dan internet banking. ”Tahun ini dikembangkan (lewat ATM), tapi untuk pelunasan tahun depan,” paparnya.
Dia memprediksi seluruh jamaah atau nasabah yang memiliki fasilitas internet banking BRI Syariah akan menggunakan layanan itu. ”Sebenarnya bukan kendala, hanya kami butuh waktu untuk pengembangan lebih lanjut,” jelasnya. (wan/nis/c7/fal/jpg)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda