Terbakarnya dua lahan dalam satu hari di kawasan Kelurahan Bontang Lestari Senin (17/9) kemarin dinilai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang merupakan situasi rawan terjadi akhir-akhir ini. Pasalnya menurut prakiraan cuaca yang mereka dapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejak Mei lalu hingga akhir September mendatang, Bontang dilanda musim kemarau yang cukup panjang.
Kondisi ini tentu menimbukan kewaspadaan yang lebih tinggi terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Belum lagi ditambah dengan kondisi angin yang kencang, sehingga apabila terjadi bencana kebakaran lahan, tentu api akan dengan cepat merambat ke area lainnnya.
Kepala Pelaksana BPBD Bontang Ahmad Yani mengatakan, kejadian ini mengingatkan mereka pada tahun 2015 silam. Di mana, saat itu Bontang dilanda kemarau yang sangat panjang. Sehingga di mana-mana mengalami kekeringan yang sangat parah, dan bencana karhutla pun terjadi berkali-kali.
“Saat itu kami sampai bermalam di hutan selama 3 hari demi untuk memadamkan api,” kenangnya.
Namun dirinya berharap, kejadian 2015 lalu tidak sampai terjadi lagi di 2018 ini. Pasalnya jika terus terjadi kebakaran lahan, tentu akan berdampak terhadap kelestarian lingkungan. Belum lagi asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan tentu akan menjadi polusi udara. “Jika dalam sehari kebakaran lahan bisa dua kali atau lebih, tentu tenaga petugas juga akan banyak terkuras,” ucapnya.
Untuk itu, Ahmad Yani mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan secara sembarangan, serta tidak membuang puntung rokok ataupun bahan yang mengandung unsur api ke sembarang tempat utamanya di lahan terbuka. “Kalau sedang bakar sampah, jangan ditinggal. Karena musim kemarau ini sangat rawan. Antara ranting kering saja jika saling bergesekan, bisa menimbulkan percikap api. Apalagi menyalakan api di tempat terbuka,” pungkasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post