SANGATTA – Jumlah oknum remaja di Kutim yang mengkonsumsi miras oplosan kian tinggi. Salah satunya adalah campuran alkohol dengan salah satu jenis obat batuk, atau biasa disebut ‘ngomix’. Makanya Pemkab segera membentuk tim untuk mengantisipasi aktivitas negatif tersebut.
Wakil Bupati Kasmidi Bulang turut prihatin melihat kondisi kalangan penerus bangsa saat ini. Seharusnya belajar dan memperdalam ilmu untuk masa depan, namun malah berkecimpung ke dalam lembah hitam.
“Ngomix parah sekali sekarang. Dimana-mana kita lihat ada bungkus minuman energi yang berserakan. Salah satunya di Pelabuhan Kenyamukan,” ujar Kasmidi.
Untuk itu, Pemkab Kutim langsung membentuk tim pencegahan. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat ialah Dinas Pendidikan (Disdik) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
“Kami bentuk tim. Langsung buat SK Bupati. Hal ini kami lakukan untuk menyelamatkan anak-anak kita,” katanya.
Diantara tugas tim ialah melakukan pencegahan dan pembinaan. Satpol PP melakukan pencegahan dan Disdik pembinaan. Tentu ini semua tidak cukup. Perlu peran lebih dari orang tua.
“Jadi kami akan terus dimonitor aktivitas anak. Anak yang sudah bermasalah akan dipantau terus. Sedang dengan siapa dan apa yang dilakukan. Jika bisa kita putus mata rantai mereka,” kata Kasmidi.
Sebelumnya, Kasatpol PP Muhammad Arif Yulianto melaporkan jika tak sedikit kalangan remaja yang masih duduk di bangku SD hingga SMA yang ketangkap ngomix dan ngelem serta berbuat mesum.
“Baru-baru ini kami amankan beberapa anak SMP di sebuah sekolah swasta yang tengah ngomix. Mereka semua kami minta buat surat pernyataan serta memanggil kedua orang tuanya,” kata Arif. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post