Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Senin, 19 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Dahlan Iskan

Oman Ibadi

Reporter: M Zulfikar Akbar
Senin, 15 April 2019, 14:20 WITA
dalam Dahlan Iskan
3 menit dibaca
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

DAHLAN ISKAN

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Telur burung itu. Ditelurkannya di Madinah. Menetasnya di Basra, Iraq. Setelah besar burungnya terbang ke Oman.

Itulah jawaban teman saya di Oman. Ketika saya berkata kepadanya: ajari saya apa itu Ibadi. Aliran keagamaan yang dominan di sana.

Istilah telur itu ia kutip dari cerita leluhur. Dari ayah. Dari kakek. Dari buyut. Dari canggah. Dari ubek-ubek suwer. Tentang mengapa penduduk Oman beda dengan negara Arab lainnya.

Oman tidak mau ikut aliran Wahabi. Seperti negara-negara Arab tetangganya. Juga tidak mau Syiah. Seperti Iran di seberang selatnya. Bahkan tidak mau mazhab Syafii, Hambali, Maliki maupun Hanafi.

Oman itu negeri Ibadi. Salatnya sama dengan Islam lainnya. Hanya takbiratul ikramnya tidak pakai angkat tangan. Cukup mengatakan Allahu Akbar.

Tangan tidak perlu bersedekap. Cukup lurus ke bawah. Saat duduk terakhir pun tidak perlu menudingkan jari. Salamnya juga agak beda: saat kepala menoleh ke kanan yang diucapkan ‘assalamu alaikum’. Saat kepala menoleh ke kiri mengucapkan ‘warahmatullah’.

Tapi aliran Ibadi ini tidak memusuhi aliran lain. Sangat moderat. Ibadi memang mendominasi aliran di Oman. Tapi Syiah dibiarkan ada. Demikian juga Wahabi. “Setidaknya ada 8 masjid Syiah di kota Muscat ini,” ujar Said Ali Hamed Al Riyani yang mengantar saya ke gedung opera.

Baca Juga:  Perut Gunung

Hari itu saya memang ingin nonton opera. Kebetulan ada pentas lakon terkenal: Lakme. Karya komponis klasik Leo Delibel. Yang lahir di Perancis tahun 1836. Hampir 200 tahun yang lalu.

Oman ternyata sudah punya gedung opera. Namanya: The Royal Opera. Interiornya jati terbaik dari Myanmar. Marmernya Italia. Pianonya Jerman: yang raksasa itu. Dengan ribuan pipa suara itu.

Panggungnya: belum pernah saya lihat seperti itu. Pun di Inggris. Pun di Paris. Saya juga pernah nonton balet di opera house terbaik di Rusia. Juga tidak sebagus yang di Oman ini.

Mungkin karena the Royal Opera ini baru. Umurnya belum dua tahun. Teknologinya sudah diper-modern. Unsur screen dan digital sudah dimanfaatkan.

Saya tidak menyangka. Negeri kecil seperti Oman sudah memiliki gedung opera kelas Eropa. Kita sendiri belum punya yang seperti itu. Ada memang di mall Ciputra jalan Casablanka Jakarta. Tapi kalah kelas. Jauh sekali.

Oman memang kaya minyak. Biar pun produksi minyaknya paling kecil. Hanya 1 juta barel perhari. Dibanding negara Arab sekitarnya tidak ada apa-apanya. Tapi karena menduduknya juga kurang dari 5 juta maka angka itu besar juga. Bisa mencukupi 4/5 APBN-nya. Bandingkan dengan produksi minyak Indonesia yang tinggal 800 ribu barrel/hari. Untuk 250 juta rakyatnya.

Baca Juga:  Pra-Wedding di Sudut-sudut Sumba

Pendapatan lain-lain bagi Oman tidak begitu berarti. Karena itu Oman tidak mengenakan pajak perorangan. Tidak memungut PPN. Pajak perusahaan pun hanya 12 persen.

Itulah negeri Ibadi. Pendapatan perkapitanya sudah 40.000 dolar. Salah satu tertinggi di dunia.

Mata uangnya, rial Oman, gila-gilaan kuatnya. Lebih kuat dari dolar Amerika. Lebih kuat dari Euro. Satu dolar hanya dihargai 30 cent real Oman.

Saya cek ke Google. Satu real Oman ternyata sama dengan Rp 36.500.
Tentu itu tidak ada hubungannya dengan ideologi Islam Ibadi.

Memang ada yang menghubungkan Ibadi itu dengan Khawarij. Kaum yang sangat tercela. Setidaknya menurut pelajaran yang dicekokkan ke saya. Di sekolah madrasah saya. Dalam mata pelajaran tarikh Islam.

Baru setelah kelak terjun ke media saya punya bacaan yang beragam. Termasuk literatur mengenai Khawarij itu.

Bacaan baru itu memberikan gambaran yang berbeda mengenai Khawarij. Lebih positif.

Disebutkan, Khawarij itu muncul di Madinah lantaran justru ingin netral. Tidak mau memihak Khalifah Ustman bin Affan. Sekaligus tidak mau memihak Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Baca Juga:  Ciputra di Tengah Siapa pun Cawapresnya

Pertentangan kedua kubu itu luar biasa sengitnya. Lalu ada kelompok yang gelisah. Mengapa pertentangan itu begitu hebatnya. Padahal sesama sahabat dekat Nabi Muhammad SAW.

Usman yang begitu kaya raya tentu mampu melakukan apa saja. Menjadi sangat berpengaruh. Sebaliknya Ali. Yang sikapnya mencerminkan seorang sufi. Menjauh dari keduniaan.

Memang ada kelompok di dalam Khawarij yang ekstrim. Memusuhi dua-duanya. Konon sampai membunuhnya. Agar tidak ada lagi pertentangan.
Tapi ada juga kelompok yang moderat. Yang tidak menyukai kedua kubu itu tapi tidak memusuhi mereka.

Ibadi yang ‘terbang’ ke Oman itu adalah kelompok Khawarij yang moderat ini. Setelah tersingkir dari Madinah mereka mengembangkan diri ke Basrah. Satu kota pelabuhan di Iraq. Di Basra pun kemudian terdesak. Akhirnya menyingkir ke Oman. Yang waktu itu dianggap ujung tanah Arab yang terpencil.

Di situlah kelompok ini bersembunyi. Lalu membentuk kesultanan Oman. Sampai sekarang.

Masjid-masjid Ibadi di Oman indah-indah. Tapi sederhana. Tidak ada hiasan apa pun. Termasuk kaligrafi. Saya memerlukan ke masjid terbesarnya: Grand Mosque. Sangat besar. Megah. Tapi simple.

Oman adalah warna yang lain lagi dari Islam. Agama yang begitu berwarna-warni dengan berbagai golongannya.(dahlan iskan)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: dahlan iskandis way
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan10Tweet6Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Menang Nirkuasa

Menang Nirkuasa

Jumat, 10 Mei 2019, 06:17 WITA
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

Dokter Cerai

Kamis, 9 Mei 2019, 06:00 WITA
Kursi Roda

Kursi Roda

Selasa, 7 Mei 2019, 06:43 WITA
37 Derajat

37 Derajat

Senin, 6 Mei 2019, 05:57 WITA
Orang Suci

Orang Suci

Minggu, 5 Mei 2019, 12:01 WITA
Jantung Bocor

Jantung Bocor

Sabtu, 4 Mei 2019, 13:05 WITA
Postingan Selanjutnya
Rommy Ajukan Praperadilan

Pembantaran Rommy Misterius, KPK Jadi Sorotan

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Sabtu, 17 April 2021, 10:35 WITA
Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Senin, 19 April 2021, 19:50 WITA
Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 15 April 2021, 12:00 WITA
BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

Senin, 19 April 2021, 19:34 WITA
Keterangan Korban Perampokan di Rawa Indah; Pura-pura Beli Beras, Pelaku Pamerkan Badik

Keterangan Korban Perampokan di Rawa Indah; Pura-pura Beli Beras, Pelaku Pamerkan Badik

Senin, 19 April 2021, 20:28 WITA
Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Senin, 19 April 2021, 19:50 WITA
BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

BREAKING NEWS!!! Toko di Rawa Indah Dirampok selepas Buka Puasa

Senin, 19 April 2021, 19:34 WITA
Anggaran Terbatas, Hanya Jalan Soekarno-Hatta yang Diperbaiki

Anggaran Terbatas, Hanya Jalan Soekarno-Hatta yang Diperbaiki

Senin, 19 April 2021, 19:00 WITA
Tingkatkan Herd Immunity Karyawan, PKT Mulai Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama

Tingkatkan Herd Immunity Karyawan, PKT Mulai Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama

Senin, 19 April 2021, 17:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.