SAMARINDA – Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) yang menghubungkan Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang dengan Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda tak kunjung memiliki lampu penerangan. Akibatnya, setiap malam berkumpul para muda yang diduga melakukan mesum.
Salah seorang warga bernama Muhlis (45) mengaku, perilaku mesum para muda mudi di jembatan tersebut bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, masyarakat setempat kerap kali menemukan kondom dan botol minuman keras di bawah jembatan.
“Datang saja malam di jembatan ini. Pasti akan menemukan laki-laki dan perempuan yang sedang duduk berduaan. Mereka kadang berciuman, berpelukan, dan tidak menutup kemungkinan berhubungan intim,” ungkapnya pada Metro Samarinda, Selasa (3/7) kemarin.
Kata dia, tidak hanya perilaku mesum yang terjadi akibat belum dipasangnya lampu penerangan di jembatan tersebut. Melainkan setiap pekan para remaja berkumpul di taman yang tidak jauh dari jembatan.
“Mereka meminum minuman keras. Mabuk-mabukan di sini. Siapa yang bisa melarang mereka? Kan tidak ada. Namanya anak remaja, di mana saja ada tempat gelap, mereka berkumpul di situ untuk mabuk-mabukan,” ujarnya.
Terpisah, warga lainnya bernama Gufran (37) mengaku, Jembatan Mahulu juga acap kali membawa dampak buruk bagi pengendara. Sudah berulang kali ditemukan pencabretan di jembatan tersebut. Kondisi gelap membuat para penjabret dengan mudah memuluskan aksi bejatnya.
“Setiap tahun ada kasus jambret di sini. Belum pernah ada penangkapan. Masalahnya, jembatan ini gelap gulita,” sesalnya.
Gufran menyebut, sudah selayaknya jembatan tersebut mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Pasalnya, setiap hari kendaraan besar hilir mudik melewati jembatan.
“Hanya jembatan ini satu-satunya yang digunakan para pengendara yang bermuatan puluhan ton. Mobil besar tidak bisa lewat di jembatan lain di Samarinda. Makanya pemerintah harus segera memasang lampu penerang,” imbuhnya.
Gufran mengaku heran, pemerintah daerah mampu membangun pembatas di badan jalan yang tidak jauh dari jembatan. Namun tidak memperhatikan dan memasang lampu penerangan di jembatan.
“Padahal lampu penerangan itu yang paling utama di jembatan ini. Kemarin ada para pekerja di sini, mereka membuat pembatas di badan jalan. Saya yakin, itu sudah menghabiskan puluhan juta. Kenapa tidak digunakan untuk memasang lampu penerang jembatan?” tanyanya.
Menurut dia, masyarakat setempat,sudah berulang kali melaporkan pada lurah dan camat. Tetapi belum ada jawaban dari keluhan dan tuntutan warga. Karena itu masyarakat sangat berharap Pemerintah Kota Samarinda dan Pemerintah Provinsi Kaltim dapat segera memasang lampu penerangan Jembatan Mahulu.
“Kami juga berharap pada Gubernur Kaltim terpilih nanti agar mengupayakan pemasangan lampu penerangan di jembatan ini. Jangan sampai terus muncul korban akibat pemerintah tidak memperhatikan masalah ini,” pinta Gufran. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post