BONTANG – Pasokan gas tiga kilogram yang tersebar di sebagian wilayah di Bontang setelah Iduladha 1439 hijriah mengalami keterbatasan. Meski tidak sampai berstatus langka, namun sejumlah masyarakat cukup dibuat repot karena harus mencari jauh dari tempat tinggalnya.
Nisa, salah satu warga Berebas Tengah mengatakan, biasanya ketika gas elpijinya habis, dia cukup membeli ke pengecer yang ada di sekitar rumahnya. Namun kini, pengecer tersebut dalam sehari hanya menyediakan 2 tabung gas. Sehingga dirinya harus rebutan dengan tetangga yang lainnya untuk mendapatkannya.
“Kadang pagi sudah habis. Kalau sudah habis seperti ini, akhirnya mau tidak mau mencari hingga ke daerah Berbas Pantai atau Tanjung Laut,” ujarnya
Hal senada juga diutarakan Dwi, salah satu warga Tanjung Laut. Dirinya menyebut, sebelum maupun setelah Iduladha kali ini, memang pasokan elpiji 3 kilogram sedikit lebih sulit dicari dari biasanya.
“Kalau langka sih tidak. Tetap ada. Hanya jadi rebutan karena sedikit sekali yang disediakan,” ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Nursia selaku komisaris PT Pantai Subur, salah satu agen elpiji 3 kilogram di Bontang, mengaku di momen Iduladha ini pasokan tabung gas elpiji datang setiap harinya secara normal seperti biasanya. Bahkan saat usai pelaksanaan Salat Id, petugas juga tetap menuju ke Samarinda untuk mengambil tambahan sebanyak 2800 tabung.
“Tambahan pasokan itu di luar dari pasokan yang datang setiap harinya. Karena saat itu menjelang Iduladha, akhirnya dari Pertamina melakukan penambahan pasokan,” ucapnya.
Nursia menduga, terbatasnya persediaan as elpiji 3 kilogram ini akibat pemakaian yang meningkat. Apalagi saat ini, banyak warga yang memasak daging kurban hasil pendistribusian dari masjid-masjid .
“Kami sarankan kepada warga untuk membeli tabung gas elpiji lewat pangkalan. Karena di pangkalan, harga sesuai dengan harga eceran tertinggi dan pasokan juga lebih banyak,” tukasnya. (bbg)