Wacana pembongkaran tenda-tenda Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Stadion Bessai Berinta oleh pemerintah menimbulkan keresahan tersendiri bagi para pedagang yang berjualan di lokasi tersebut. Pasalnya, mereka menilai, keputusan ini langsung diberikan kepada mereka tanpa bermusyawarah terlebih dahulu.
Akibatnya, mereka hingga kini banyak yang mempertanyakan dan meminta kejelasan dari pemerintah atas adanya surat edaran yang disampaikan mereka sejak Kamis (6/7) lalu itu.
Koordinator PKL di Stadion Bessai Berinta, Bahtiar menuturkan, dari surat yang mereka terima, pihaknya tidak mengetahui apakah nantinya pembongkaran ini bersifat permanen ataukah hanya sementara.
Namun bila hanya bersifat sementara sekalipun, deadline yang ditentukan dinilai terlalu lama dari pelaksanaan upacara. Dari surat edaran itu disebutkan, Selasa (25/7) mendatang seluruh tenda sudah harus dibongkar. Sementara pelaksanaan upacaranya masih jauh jarak waktunya, yakni Kamis (17/8).
“Itu artinya kami tidak bisa berjualan hampir sebulan. Seharusnya jaraknya jangan terlalu lama. Kami juga masih bingung apakah setelah dibongkar nanti masih bisa berjualan ataukah tidak,” ungkapnya, Sabtu (9/7) kemarin.
Ditambahkan pedagang lainnya Asep, dia berujar jika PKL yang ada di kawasan ini rata-rata hanya mengharapkan penghasilan dari jualan mereka. Dirinya mengaku, sebenarnya para pedagang mau diatur jika memang itu nantinya untuk kebaikan bersama.
Termasuk anggapan yang mengatakan jika kawasan itu terlihat kumuh. Hanya saja, dari Pemerintah juga seharusnya memberikan alternatif agar pedagang tetap bisa mengais rezeki.
“Intinya kami siap diatur selama penghasilan kami tidak dihilangkan. Karena hanya dari jualan inilah piring nasi kami untuk makan,” sebutnya.
Rencananya kata Bahtiar, Senin (10/7) hari ini Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) akan melakukan rapat dengan para pedagang untuk membicarakan masalah ini. Rencananya, para pedagang ini akan mengutarakan seluruh keresahannya dan berharap ada solusi yang diterima.
”Sementara ini kami belum bisa mengambil sikap seperti apa karena masih menunggu hasil pertemuan besok (hari ini, Red.). Kami berharap bisa ada solusi terbaik sehingga bisa sama-sama nyaman antara pedagang dan pemerintah,” timpal Niar, pedagang lainnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post