BONTANG – Pemkot Bontang dukung pertemuan anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Bontang, dirangkai sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Selasa (5/12) lalu di Pendopo Wali Kota Bontang.
Kegiatan tersebut menghadirkan Wali Kota Bontang yang diwakili Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Artahnan Saidi, Plt Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB), jajaran Manajemen BPJS Kesehatan Cabang Samarinda dan Bontang, serta anggota IBI Kota Bontang.
Dalam sambutannya, Artahnan mengapreasi peran bidan dalam melayani masyarakat, utamanya karena jam kerja seorang bidan tak mengenal waktu (on call). Keiklasan dan ketulusan seorang bidan mendapat acungan jempol darinya.
Sebagai mana yang diketahui, dalam menghadapi pelaksanaan BPJS, tidak dapat dihindarkan dari berbagai hambatan dan permasalahan yang perlu menjadi perhatian bersama. Bukan saja dari pelaksanaan BPJS, melainkan dari seluruh stakeholders dan seluruh elemen masyarakat, termasuk IBI Kota Bontang.
Diharapkan, dapat turut mengidentifikasi lebih awal kemungkinan-kemungkinan, permasalahan-permasalahan yang terjadi dan berpotensi mengganggu kelancaran pelaksanaan program sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), khususnya di Kota Bontang
Salah satu persoalan yang sangat berpotensi terjadi terkait berbagai kebijakan dalam pelaksanaan JKN kepada masyarakat atau kelompok tertentu sebagai peserta BPJS Kesehatan. Sebab perlu banyak mendapatkan informasi melalui sosialisasi semacam ini. “Salah satu diantanya kepada ibu-ibu bidan Kota Bontang,” tuturnya.
Seperti yang diketahui, janin berada di dalam kandungan seorang ibu dengan usia kehamilan relatif bervariasi, rentan mempunyai atau mengalami gangguan kesehatan. Oleh karena itu, maka diperlukan penanganan secara khusus pada saat proses melahirkan.
Dengan mempertimbangkan resiko yang dialami oleh seorang ibu ketikan hendak melahirkan dan calon bayi, perlu mendapatkan kepedulian dan perhatian para bidan. “Perlu mendapat JKN jika perlu seminggu sebelum melahirkan. Dalam upaya mencapai JKN,” terangnya.
Ia berharap para bidan dapat lebih berperan aktif di dalam melakukan informasi yang mengarah pada edukasi. Sebab, bidan menjadi ujung tombak kesehatan para ibu dan anak, oleh karena itu bidan dituntut harus kreatif.
Dilanjutkan dengan sosialisi bertemakan Angkat tema “Optimalisasi Peran Bidan Dalam Mendukung Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional” oleh perwakilan BPJS Kesehatan. (ra)