BONTANG- Guna mengantisipasi lonjakan kenaikan harga serta kelangkaan Gas Liquiefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 kg yang meresahkan masyarakat, Pemerintah Kota Bontang melalui Bagian Sosial dan Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda), Selasa (5/6) pagi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa pangkalan Gas LPG di Kota Bontang.
Sidak yang dipimpin Wali Kota Bontang Hj Neni Moerniaeni bersama Wawali Basri Rase dan pihak PT Pertamina serta beberapa OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Bontang ini menyasar enam pangkalan distribusi LPG, yakni Pangkalan Sarijan Bangkoro Jalan Selat Alor II, Zainudin Jalan Ir Juanda, Pangkalan Rustam Jalan Samratulangi, Pangkalan Safri Jalan Sultan Sahrir, berikut Pangkalan Palancai Jalan Pinisi dan Asbi Jalan Slamet Riyadi Kota Bontang.
Ditemui usai melakukan sidak, Neni Moerniaeni menyampaikan bahwa stok tabung LPG isi 3 kg dipastikan aman hingga hari lebaran Idulfitri 1439 H mendatang. Karena saat ini Kota Bontang telah mendapat tambahan jatah tabung LPG 3 kg dari PT Pertamina sebagai hasil pertemuannya dengan PT Pertamina beberapa waktu lalu di Jakarta.
“Beberapa waktu lalu memang ada kelangkaan LPG khususnya tabung isi 3 kg, dan alhamdulillah difasilitasi Pemerintah Kota Bontang dan Komisi 2 DPRD Kota Bontang yang bertemu dengan pihak PT Pertamina, kita mendapat tambahan sekitar 8.000 tabung 3 kg. Jadi saat ini jatah tabung isi 3 kg sekitar 13.000 tabung dan itu didistribusikan ke pangkalan secara kontinu,” terang Neni
Kelangkaan tabung LPG khususnya yang berisi 3 kg, menurut Neni tidak hanya terjadi di Kota Bontang saja, akan tetapi terjadi secara nasional. Namun demikian, kelangkaan tersebut tidak memengaruhi masyarakat di beberapa wiliayah di Kota Bontang, karena dalam memenuhi kebutuhan masak sehari-hari mereka telah menggunakan sambungan jaringan gas (jargas).
“Stok tabung LPG segala ukuran aman. Harga di pangkalan tetap sesuai dengan keputusan Wali Kota Bontang Nomor 52 Tahun 2015 tersebut, ditetapkan HET (Harga Eceran Tertinggi, Red.) LPG sebesar Rp18 ribu dan untuk membeli tabung LPG bersubsidi memang harus menggunakan Kartu Keluarga agar subsidinya tidak salah sasaran. Mengingat subsidi ini memang hanya untuk masyarakat yang kurang mampu atau berpenghasilan rendah,” ungkapnya
Sementara itu, Sarijang Bangkoro salah seorang pengelola pangkalan Tabung Gas LPG di Jalan Selat Alor Kelurahan Tanjung Laut menambahkan, sejauh ini stok di pangkalan yang dikelolanya masih banyak dan harganya pun tetap sesuai dengan SK Wali Kota Bontang yaitu Rp18 ribu.
“Kalaupun sempat langka dan harganya pun melambung naik serta tidak merata, itu pastinya karena ulah para pengecer. Dan kami pun menjual tabung subsidi ini dengan selektif,” katanya. (hms7)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda