BONTANG – Sosialisasi Program Indonesia Pintar yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang digelar, Kamis 5 Maret 2020. Bertempat di Auditorium 3D acara ini mengundang seluruh Kepala Sekolah SD, SMP, SLB, dan operator PIP. Baik sekolah negeri maupun swasta. Konsultan PIP Sekretariat Jendral PAUD Achmad Ulfi dan Analis Pengembangan Peserta Didik Mulkirom, hadir sebagai narasumber pada kegiatan sosialisasi tersebut.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang Akhmad Suharto, bahwa PIP ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak hingga jenjang menengah serta mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah. Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar adalah bantuan berupa pemberian bantuan tunai pada anak usia sekolah 6 sampai 12 tahun yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni turut hadir sekaligus membuka agenda tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada guru-guru yang sudah mendedikasikan waktu dan tenaganya. Kendati demikian, diakui Neni angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bontang turun peringkat menjadi nomor 2 setelah Samarinda.
“Kalau tahun sebelumnya Bontang terus (peringkat 1). Tapi saya sudah prediksi, pasti turun ketika anak-anak melanjutkan ke universitas negeri dan juga bidang-bidang pendidikan yang tidak ada di Bontang,” ucapnya.
Namun menurutnya Bontang masih memegang nilai IPM yang terbaik dengan perolehan IPM 79,87. Mengingat salah satu indikator untuk dapat melihat keberhasilan program-program yang ada adalah dengan melalui IPM.
Sebagai kota muda yang baru berusia 20 tahun, Bontang termasuk yang cukup cepat perkembangan termasuk dalam aspek pendidikan. Terlihat di kota kecil ini sudah ada kurang lebih 5 perguruan tinggi yang dapat memfasilitasi siswa lulusan SMA untuk dapat meraih pendidikan strata satu. Dikesempatan yang sama, Neni mengharapkan waktu yang akan datang sekolah kebidanan bisa hadir di Kota Taman.
“Oleh karena itu, Pak, bisa disampaikan kepada Pak Menteri. Untuk nanti bisa mendirikan akademi kebidanan di Kota Bontang. Karena anak-anak untuk sekolah kebidanan harus ke Samarinda atau Balikpapan, di Bontang belum ada,” tegasnya. (kmf/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post