bontangpost.id – Setelah dilakukannya verifikasi, jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat terdampak Covid-19 tahap kedua meningkat cukup signifikan.
Kasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Jamaluddin mengatakan, total penerima bantuan pada fase ini mencapai 15.994 kepala keluarga (KK). Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan BLT tahap pertama yang berjumlah 12.896 KK.
“Artinya ada tambahan dari jilid pertama lalu, yakni 3.098 kepala keluarga,” kata Jamaluddin.
Sebelum dilakukan penapisan, data yang masuk mencapai 16.437 KK. Namun ada 446 KK harus dikeluarkan karena sejumlah alasan. Seperti termasuk kategori orang mampu, data ganda antar-kelurahan, masuk penerima program keluarga harapan (PKH), dan tidak diketahui keberadaannya.
Selanjutnya, sebanyak 1.835 KK tercatat sebagai penerima baru. Ini mengacu pada hasil inventarisasi di jenjang RT hingga kelurahan. Adapun 2.152 KK yang memperoleh bantuan pangan non tunai (BPNT) dari pemerintah pusat mendapatkan diskresi.
“Bentuknya berupa penambahan paket sembako senilai Rp 100 ribu dan uang tunai Rp 200 ribu. Supaya selaras nominalnya dengan penerima BLT yang dilakukan Pemkot Bontang,” ucapnya.
Jamaluddin menuturkan, angka tersebut dilakukan penapisan. Sebanyak 431 kepala keluarga dikeluarkan dari penerima bantuan. Pada proses ini angka terbanyak disandang Kelurahan Berebas Tengah yakni 161 KK. Disusul Kelurahan Bontang Lestari sejumlah 51 KK dan Tanjung Laut 40 KK. (Selengkapnya lihat grafis)
Setelah ditapis, data kemudian diserahkan kembali di tingkat kelurahan. Tujuannya untuk dilakukan validasi. Proses masa sanggah ini pun molor dari target sebelumnya yakni Sabtu (23/5) lalu. Karena, ada lima kelurahan yang tidak menyetorkan ulang hasil validasi. Mengingat mepet dengan perayaan Idulfitri.
“Angka baru dipastikan Selasa (26/5) malam,” sebut dia.
Proses kemudian angka yang sudah ditetapkan ini akan disodorkan ke pihak inspektorat daerah, kemudian diajukan ke wali kota. Sementara, penerbitan surat keputusan dari Bagian Hukum Setkot Bontang dan persiapan pencairan anggaran di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
“Ditargetkan proses itu selesai pekan ini. Agar pekan depan bisa disalurkan,” pungkas Jamaluddin.
Untuk skema penyalurannya pun bervariasi. Jamaluddin menyebut mekanisme pembagian menjadi ranah pihak kelurahan. “Mereka yang memilih metode mana yang efektif berdasarkan pengalaman jilid pertama lalu,” kata Jamaluddin.
Meski demikian, tim kota mematok poin penting sehubungan tersebut. Meliputi penyaluran antara sembako dengan uang tunai harus bebarengan. “Jika penyaluran di toko pemasok paket sembago maka petugas wajib mendampingi untuk mendistribusikan bantuan berbentuk uang tunai,” ucapnya. (*/ak/rdh/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post