Terkendala Faktor Cuaca karena Sering Hujan
BONTANG – Penjualan kembang api di Ramadan tahun ini mengalami penurunan. Ini dikarenakan Bontang sering dilanda hujan deras hampir sepekan ini. Hal tersebut diakui para pedagang musiman tersebut saat diwawancarai media ini, Minggu (4/6) kemarin.
Arif Kona misalnya, pedagang yang berjualan di Jalan KS Tubun atau di dekat Pasar Sementara Rawa Indah ini mengatakan, akibat sering hujan, pendapatan dari hasil berjualan kembang api yang digelutinya setiap Ramadan mulai menurun. Padahal Ramadan tahun lalu, dia mengaku bisa meraih pendapatan Rp 3 juta per hari. Namun kini ia hanya bisa meraih Rp 2 juta, itu pun bila cuaca mendukung. Sebab bila musim hujan seperti sekarang ini, ia hanya bisa mendapatkan Rp 800 ribu per hari.
“Bagaimana mau banyak yang beli, sudah hampir seminggu ini sering sekali hujan. Bila hujan pun bisa dari pagi sampai sore,” ungkapnya.
Arif memaparkan, dengan turunnya penjualan tersebut, ia khawatir menjelang Idul Fitri modal yang sudah dikeluarkan tidak akan kembali. Sebab modal yang sudah dikeluarkan untuk berjualan sebesar Rp 22 juta yang diambilnya dari Samarinda. Barang-barang tersebut seperti kembang api yang dijual dengan harga Rp 2 ribu- Rp 10 ribu, gasing Rp 5 ribu, dan berbagai macam kembang api lainnya.
“Sebenarnya yang membeli kembang api ini banyak saja, selain anak-anak, ibu-ibu banyak juga yang membeli, tapi mereka untuk dijual lagi di rumah mereka masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu, Dani, pedagang lainnnya yang berjualan di Jalan Ir H Juanda menuturkan hal yang sama. Dikarenakan sering hujan, pendapatannya pun menurun. Biasanya bila tidak hujan, dia bisa meraih pendapatan sebesar Rp 300 ribu per hari. Namun bila hujan, dia hanya memperoleh Rp 150 ribu per hari.
“Tahun ini sebenarnya lumayan. Tapi karena hujan, tentu ini mempengaruhi berkurangnya pendapatan yang nantinya akan saya bagi bersama paman saya,” tuturnya. (ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post