BONTANGPOST.ID, Bontang – Kota Bontang mencatat capaian gemilang dalam penurunan angka stunting. Berdasarkan hasil operasi timbang serentak jilid pertama, angka stunting turun signifikan menjadi 17 persen, menjadikan Bontang sebagai daerah dengan penurunan tertinggi di Kalimantan Timur.
Keberhasilan ini mendapat apresiasi langsung dari Gubernur Kaltim, yang menilai Bontang layak menjadi contoh praktik terbaik (best practice) bagi daerah lain.
“Alhamdulillah, penurunan stunting di Kota Bontang mencapai 17 persen. Ini penurunan tertinggi di Kalimantan Timur,” ujar Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni.
Menurutnya, capaian tersebut hasil sinergi antara Dinas Kesehatan, Posyandu, Puskesmas, dan masyarakat. Pemkot Bontang juga aktif memberikan makanan bergizi tambahan (PMT) dan melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala.
“Ketika balita ditimbang serentak dan diberi makanan bergizi selama 60–90 hari, hasilnya terlihat nyata. Ini investasi bagi masa depan anak-anak Bontang,” tegas Neni.
Atas capaian itu, Gubernur Kaltim meminta Pemkot Bontang menyusun model penanganan stunting untuk ditiru daerah lain.
“Bapak gubernur menyampaikan apresiasi karena Bontang satu-satunya kota di Kaltim yang berhasil menurunkan angka stunting hingga 17 persen,” tambahnya.
Kini Pemkot Bontang menargetkan penurunan lanjutan lewat operasi timbang serentak periode kedua yang digelar 4–8 November 2025 di 124 Posyandu.
“Kita ingin hasilnya lebih signifikan lagi. Anak-anak Bontang harus tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi generasi penerus pembangunan,” tutupnya.
Berdasarkan data e-PPGBM, prevalensi stunting Bontang pada 2023 tercatat 19,6 persen, turun dari 22,8 persen pada 2022. Setelah pemberian PMT, angka itu diperkirakan tersisa 12 persen. (ak)







