SANGATTA – Gong pertarungan perebutan kekuasaan legislatif sudah dimulai. Masing-masing partai politik (parpol) mulai mengatur strategi. Salah satunya ialah menempatkan kader terbaik di masing-masing dapil. Mulai dari dapil satu hingga empat.
Salah satu yang memantapkan “serangan” ialah PPP. Pada pemilihan legislatif (pileg) 2014-2019, PPP hanya mampu meraih 6 kursi. Kalah dengan dua pesaingnya yakni Golkar dan Demokrat. Golkar dan Demokrat masing-masing meraih 7 kursi.
Namun, hasil yang kurang memuaskan itu diyakini tak akan terulang lagi pada pileg 2019-2024. PPP menarget akan “menguasai” kursi legislatif. Sedikitnya 11 kursi yang akan menjadi target.
“Ya 11 kursi itu mukjizat. Realistisnya 9 kursi,” ujar Politisi PPP, Uce Prasetyo yang juga mencalonkan sebagai caleg di dapil 1.
Senada, Hasbullah Yusuf, Politisi PPP ini menarget 10 kursi. Sebab, semua kader yang dipasang merupakan orang-orang pilihan. Semua terbaik bagi partai.
“Semua partai punya peluang. Kami juga berkeinginan duduki kursi ketua. Semua kami unggulkan. Kami berharap jadi pemenang. Target kami 10 kursi,” kata Hasbullah.
Meskipun peluang PPP besar, namun Golkar tak ingin melepas begitu saja. Golkar tetap pada pendirian untuk menjadi yang terdepan. Apalagi, saat ini legislatif masih berada “di bawah” kekuasaan Golkar. Golkar masih memimpin.
Berdasarkan hal itu, Ketua DPD Golkar, Kasmidi Bulang yang juga merupakan Wakil Bupati Kutim, optimistis Golkar menjadi pemenang. Sama halnya dengan PPP, Golkar juga menempatkan kader terbaik di semua dapil. Yakni 40 calon dengan 30 persen keterwakilan perempuan.
“Kami mendaftarkan seluruh caleg yang berjumlah 40 orang untuk ikut berpartisipasi dalam pileg. Target dari Partai Golkar menjadi pemenang di Kutai Timur. Mohon doa semuanya, Partai Golkar yang terbaik di Kutai Timur,” kata Kasmidi.(dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post