SAMARINDA – Sosialisasi program imunisasi massal terhadap virus difteri oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sepertinya belum sepenuhnya sampai ke masyarakat. Terutama pasca penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) virus difteri oleh pemerintah setempat.
Program imunisasi massal sendiri telah dimulai pemerintah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Senin (15/1) lalu. Program imunisasi gratis tersebut akan dilaksanakan disemua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Tepian.
Selain itu, beberapa di antara warga bahkan ada yang belum mengetahui apa itu virus difteri. Atas alasan itu, beberapa di antara warga mengaku tidak tau menahu jika ada kebijakan pemerintah yang mengharuskan mereka melakukan imunisasi untuk mencegah virus tersebut.
Aminah (40) warga Karam Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda, mengaku belum mendapatkan informasi soal penyakit difteri. “Saya nggak tau apa itu (difteri). Kalau disuruh imunisasi sih iya ada informasinya. Anak-anak saya juga belum ada yang imunisasi,” ungkap, Selasa (16/1) kemarin.
Senada, Haedah (35) Warga Karang Mumus, Samarinda, mengaku, belum pernah mendapatkan sosialisasi dari pemerintah atau petugas kesehatan tentang bahaya virus difteri. “Kalau anak-anak saya sih sudah imunisasi. Saya dan suami tidak perlu diimunisasi. Kan sudah waktu kecil,” katanya.
Sementara Irma (47) mengaku baru tau kalau ada program imunisasi massal dari pemerintah. Dirinya jarang dapat informasi atau sosialisasi, karena tempat tinggalnya jauh dari Puskesmas. “Saya tinggal di salah satu kompleks perumahan di Samarinda. Jadi belum dapat infomasi soal imunisasi,” tuturnya.
Irma sendiri memiliki anak laki-laki yang berusia lima tahun. Menurutnya, sejak kecil anaknya telah mendapatkan imunisasi. Meski begitu, jika memang imunisasi masih diperlukan, maka dia akan mengantarkan anaknya untuk itu.
“Waktu umur tiga tahun, anak saya sudah diimunisasi. Kalau sekarang ada program imunisasi gratis dari pemerintah, saya usahakan daftar, supaya anak saya diimunisasi lagi,” ucapnya.
Hajah Ajrianur, salah seorang Kepala Seksi Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, menyebut, kelurahan tempatnya bekerja belum mendapatkan jadwal imunisasi. Kata dia, warga yang akan diimunisasi dikirimkan di puskesmas dan posyandu. “Kami belum dapat tembusannya,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Air Putih, dr. Iramah menyebut, program vaksin sudah dijalankan di Kelurahan Air Putih jauh sebelum penetapan KLB difteri oleh pemkot. Bahkan, dia memastikan setiap hari program tersebut terus berjalan. “Kami sudah mendapatkan vaksin dari Dinkes,” katanya. (*/um/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: