SANGATTA – Aktivitas perusahaan PT Indexim di Kecamatan Kaliorang dianggap berdampak negatif bagi lingkungan. Pasalnya, masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasi perusahaan mengeluhkan pencemaran udara yang disebabkan perusahaan.
Dikatakan Sekretaris Desa Kaliorang, Kecamatan Kaliorang, Darmawati, diantara dampak negatif yang dihasilkan oleh perusahaan ialah masalah pencemaran udara. Tidak hanya itu, kendaraan perusahaan yang belalu lalang, juga menimbulkan debu yang sangat luar biasa. Sehingga, rumah warga, sekolah, dan tempat ibadah dipenuhi oleh debu tambang. Parahnya, tidak hanya debu dari tanah, akan tetapi debu batu bara.
“Jalan perusahaan dengan rumah warga diperkirakan hanya 300 meter saja. Jadi kalau mobil melintas, debunya kemana-mana. Masuk rumah warga, sekolah dan masjid. Bahkan, keramik masjid jadi hitam karena debu batu bara,” ujar Sekdes Darma.
Keadaan ini terus terjadi. Tidak hanya di satu desa, akan tetapi di beberapa desa. Diantaranya Desa Selangkau. Jika musim angin selatan, maka debu jalanan maupun batu bara mengarah ke Desa Kaliorang dan jika angin utara, maka berimbas kepada Desa Selangkau. “Pagi-pagi, kami sudah cium bau batu bara. Sampai-sampai, gara-gara debu, hidung kami pedas menciumnya,” katanya.
Meskipun begitu, dirinya tidak memungkiri jika perusahaan sedikit memberikan sumbangsi kepada sebagian warga. Hanya saja, bantuan tersebut tidak seperti yang diharapkan. Karena, tidak sepenuhnya warga yang berdampak merasakan perhatian dari perusahaan.
“Ada bantuan untuk warga Basap berupa mesin lampu, ada juga perbaiki jalan di tahun 2017 ini. Tetapi memang, bantuannya belum maksimal,” katanya.
Dirinya berharap, agar kiranya perusahaan lebih maksimal lagi memberikan batuan kepada masyarakat. Tentunya semua bidang kebutuhan utama. Diantaranya bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, air bersih, dan lainnya. “Kami berharap maksimal. Apa yang dibutuhkan masyarakat dapat dipenuhi semaksimal mungkin,” harapnya.
Hal serupa juga diutarakan warga Desa Bangun Jaya. Arief, Dia meminta kepada perusahaan yang beroperasi di Kaliorang dapat memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Karena jangan sampai, keberadaan perusahaan tidak bernilai positif bagi masyarakat, terlebih pembangunan desa. “Harus ada sumbangsih. Sangat tidak etis, keberadaannya tidak memberikan manfaat,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan dari PT.Indexim, bagian penghubung antara perusahaan dengan masyarakat Agus, enggan berkomentar banyak. Dirinya hanya meminta kepada media untuk mempertanyakan hal tersebut secara langsung kepada manajemen perusahaan. “Silahkan saja ke manajemen Indexim,” ujar Agus melalui SMS.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, dirinya enggan mengangkat telepon dan membalas SMS lanjutan. Tidak diketahui pasti apa penyebabnya. Yang jelas, saat media meminta klarifikasi, pihak Indexim tidak memberikan jawaban. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post