Puncak Arus Mudik Diprediksi 20-22 April, Kuota Penumpang Kapal di Bontang Ikut Regulasi Baru

bontangpost.id – Pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan diperbolehkannya mudik lebaran tahun ini. Mengacu jadwal keberangkatan kapal Pelni, puncak arus mudik diprediksi pada 20-22 April. Kepala PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat mengatakan terdapat tiga keberangkatan dengan dua kapal yang berbeda.

Pertama, KM Bianiya akan bertolak dari Pelabuhan Loktuan pada 20 April. Kapal berkapasitas 999 orang ini akan menempuh rute pendek menuju Awerange. Kapal mulai berlayar sesuai jadwal yakni 03.00. Sehari kemudian giliran KM Egon berangkat pada pukul 04.00. Tujuannya Parepare-Batulicin-Surabaya-Lembar-Waingapu. Kapasitas maksimal kapal ini sejumlah 405 penumpang.

Selanjutnya, pada 22 April bakal membawa penumpang menuju Awerange-Makassar-Labuan Bajo-Bima. Tepatnya pada 15.00. “Ini jadwal yang kami terima dari pusat. Dengan demikian potensi lonjakan penumpang terjadi pada tiga hari tersebut,” kata pria yang akrab disapa Ujang.

Sebab setelah itu kedatangan akan dijadwalkan pada pertengahan Mei. Artinya pasca Idulfitri. Mengenai regulasi tertuang dalam Surat Edaran Satgas Covid 16/2022. Bahwa pelaku perjalanan yang telah mendapatkan vaksinasi booster tidak wajib menunjukkan hasil pemeriksaan covid-19.

“Namun bagi yang baru mendapatkan dosis kedua harus menyertakan hasil negatif rapid antigen kurun 1×24 jam atau swab PCR 3×34 jam,” ucapnya.

Sementara bagi calon penumpang yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama wajib melampirkan hasil negatif swab PCR kurun 3×24 jam. Terkhusus usia di bawah 6 tahun dikecualikan terhadap ketentuan vaksinasi maupun pemeriksaan.

Sementara, Kasi Angkutan Dishub Welly Zakius mengatakan kuota maksimal penumpang akan mengacu terhadap regulasi terbaru. Terutama yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Bontang. Saat ini masih dipakai ketentuan maksimal 70 persen.

“Semua tetap mengacu terhadap SE Perhubungan dan Satgas di Bontang,” ujar Welly.

Untuk mengantisipasi lonjakan mudik belum bisa dijelaskan. Rencananya rapat pembahasan mengenai itu akan digelar pertengahan bulan ini. (*/ak)