BONTANG – Bangunan rumah susun sewa (rusunawa) sudah didesain agar bisa mengatasi guncangan saat terjadi gempa. Oleh karenanya, ketika terjadi gempa struktur bangunan rusunawa tidak akan rusak. Mereka hanya bergoyang mengikuti guncangan. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Bontang Ahmad Rifai.
Ahmad mengatakan, pihaknya sudah melakukan evaluasi terhadap bangunan rusunawa setelah tersiar kabar gedung retak akibat gempa. Hasilnya, bukan struktur bangunan yang retak namun dinding. Keretakan juga sudah terjadi sebelum adanya gempa di Palu-Donggala yang terjadi Jumat (28/9) lalu. “Kalau hanya dinding itu tidak akan menimbulkan masalah, karena rusunawa di Bontang sudah dirancang bisa mengatasi gempa, jadi saat gempa memang bergoyang, namun tidak menimbulkan kerusakan,” jelas Ahmad saat ditemui di ruangannya, Kamis (4/10) kemarin.
Ditambahkan Sekretaris DPKPP Bontang Maksi Dwiyanto, setiap rusunawa di Bontang memang dirancang bisa tahan gempa bumi. Di mana saat berguncang semua struktur rusunawa ikut bergoyang secara keseluruhan. “Ketika bergoyang itu tidak akan berdampak pada bangunan. Keretakan juga bukan akibat gempa tetapi kegiatan jargas,” ujarnya.
Meski demikian, karena masih dalam pemeliharaan kementerian, maka anggaran untuk deformasi masih turun. “Kami sudah melakukan evaluasi oleh tim teknis dari Perkim dan dinyatakan tidak ada kerusakan struktur,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kepanikan penghuni rusunawa, maksi menyatakan pihaknya telah memberikan penyuluhan, termasuk sosialisasi cara evakuasi ketika terjadi bencana. “Kalau kemarin banyak yang panik wajar, karena baru pertama kali dan cara mereka menyelamatkan diri juga sudah cukup bagus, dengan turun dari lantai atas dan berkumpul di lapangan,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post