bontangpost.id – Cetak prestasi tingkat nasional, SMKN 1 sabet Medali Perak Bidang Kemaritiman, sekaligus memboyong penghargaan Special Award Kategori Karya Terinspiratif jenjang SMK. Dalam ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2021 jenjang SMA/MA/SMK yang digagas Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek RI.
Tergabung dalam tim Deniza yang bermakna lautan dalam bahasa Turki, Mujahidatunnisa’ Az Zubairiyah (ketua tim), didampingi dua rekannya Khilma Khabibatul Aziza dan Salsabilla Cahyo Ningrum, mengusung judul karya “Pemanfaatan Mangrove Avicennia Marina Sebagai Pengawet Makanan Olahan Hasil Laut”.
Wahyu Juli Hastuti selaku pembimbing mejelaskan, tak mudah menyakinkan anak didiknya untuk mengikuti lomba FIKSI 2021 ini. Namun tak berlaku bagi Mujahidatunnisa’ Az Zubairiyah –akrab disapa Nisa– yang bersedia mencoba dan berhasil mengajak Khilma Khabibatul Aziza (Khilma) dan Salsabilla Cahyo Ningrum (Salsa).
“Karena masih ada waktu dua hari sebelum penutupan pendaftaran, Kepala SMKN 1 Bapak Kasman Purba memotivasi saya untuk menawarkan lagi ke anak-anak. Ternyata Nisa dan teman-temannya mau untuk bergabung,” papar Wahyu.
Sebagai pembimbing, Wahyu pun mengarahkan agar mereka dapat mengeksplorasi lingkungan sekitar, mengambil manfaat dan memecahkan suatu masalah untuk materi lomba. Gagasan utama ialah sebagian wilayah Bontang merupakan pesisir yang ditumbuhi mangrove dan sebagai penghasil ikan segar dengan jumlah banyak.
Kemudian tercetuslah ide pemanfaatan mangrove menjadi pengawet makanan olahan hasil laut. Melalui gagasan itu, tim Deniza membaca berbagai literatur terkait pengawet alami. Tak disangka, ternyata mangrove avicennia marina mempunyai anti mikroba yang cocok untuk diolah sebagai bahan pengawet.
“Lalu kami uji coba seharian di lab dan ternyata mangrove avicennia marina mempunyai anti mikroba. Lanjut membuat proposal dan lolos, meski dengan nilai minim,” ujar Wahyu.
Hal itu menjadi pecutan semangat untuk tim Deniza memaksimalkan praktik di lab menggunakan hewan hamster sebagai media uji coba. Sekaligus membuat karya ilmiahnya dalam bentuk video, ini merupakan persyaratan lomba tahap ke-2. Lanjut tahap 3 dengan melalukan presentasi daring dilanjutkan dengan pameran.
“Saat pameran, mengundang teman-teman sekelas secara terbatas dan terjadwal. Masuk bergiliran, 7 orang,” ucap dia.

Wanita berkerudung itupun tak menyangka tim Deniza bakal meraih 2 penghargaan sekaligus pada ajang FIKSI 2021. Bahkan, SMKN 1 menjadi satu-satunya perwakilan dari Bontang untuk wilayah Kalimantan.
Keberhasilan ini tentu berkat dukungan berbagai pihak, utamanya PT Kaltim Parna Industri (KPI) yang telah memberikan dana pembinaan tambahan modal senilai Rp 3 juta kepada SMKN 1. Dan akan dipergunakan untuk pengembangan praktik lanjutan kegiatan serupa.
Pengalaman membanggakan inipun turut dirasakan anak dari pasangan Mulawarman dan Melinda yang ditunjuk selaku ketua tim. Tak pernah sebelumnya, Nisa mengikuti lomba mewakili Bontang di tingkat nasional. Kali ini, dia ingin membuktikan kemampuan akademisnya.
“Awalnya enggak tahu kalau lomba ini untuk tingkat nasional. Karena suka tantangan, terus mencoba meski agak ragu untuk bisa menang,” pungkasnya.
Pemilihan olahan mangrove avicennia marina sebagai pengawet makanan inipun merupakan hasil diskusi serta pencarian materi dari jurnal yang telah ada. Kemudian dikembangkan dengan maksimal oleh tim Deniza.
Adapun bahan baku mangrove avicennia marina sebanyak 300 gram diambil di wilayah Bontang Kuala, kemudian dikeringkan hingga benar-benar kering. Kemudian di blender hingga halus. Dan menghasilkan 280 gram bubuk pengawet untuk makanan yang menjadi bahan presentasi secara daring.
Senada dengan Khilma, wanita 17 tahun inipun tak menyangka dapat mewakili sekolahnya diajang nasional. Dukungan orang tua membuat dia yakin dapat mengeksplorasi tumbuhan bakau itu menjadi sesuatu yang bernilai guna. “Dari awal ikut lomba udah minta dukungan ke orang tua. Alhamdulillah, dapat juara 2,” ucapanya.
Di tempat sama, wanita kelahiran Bontang yang akrab disapa Salsa itu mengaku tak ada saingan selama mengikuti lomba. Ia bersama tim Deniza fokus pada pengembangan materi yang telah disepakati. “Enggak ada saingan, kami fokus saja pada materi lomba yang kami pilih,” tutup Salsa.
Sementara itu, CSR Specialist & PR PT KPI Mery Juna turut bangga dengan keberhasilan yang dicapai anak-anak Bontang. Kiranya keberhasilan yang didapat menambah semangat untuk berkarya. Bahan pengawet berbahan vegetasi seperti mangrove ini masih dapat dikembangkan sebagai olahan pangan alternatif dan perlu dilakukan penelitian dari sisi nilai gizi agar memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Sekali lagi selamat untuk tim Deniza SMKN 1 Bontang yang telah menoreh prestasi. Tetap semangat dan berprestasi,” tutur Mery. (adv)