SANGATTA – Daging ayam terbilang jadi salahsatu komoditas pangan yang paling sering mengalami gejolak harga. Sempat naik sangat mahal, akhirnya harga ayam berangsur turun. Namun masih jauh dari harga normal.
Seorang pedagang ayam potong di Pasar Sangatta Utara bernama Nirah mengaku, harga ayam jika normal hanya berkisar Rp 40 ribu per kilogram. Namun Juli lalu sempat melonjak dua kali lipat dari harga seharusnya. Sekarang sudah menurun, tapi masih dikategorikan mahal.
“Aslinya Rp 38-40 ribu saja, terus ayam susah dicari, naik tinggi jadi Rp 85 ribu, sekarang turun jadi Rp 53 ribu. Masih jauh selisihnya, bisa sampai Rp 15 ribu bedanya,” ujarnya saat diwawancarai, Jumat (3/8).
Dia menceritakan, kerap mendapat keluhan dari masyarakat, pasalnya harga tidak kunjung normal. Tapi adapula warga yang memahami kondisi. Karena ia mendapat harga tinggi dari distributornya.
“Tapi alhamdulillah, sekarang lebih banyak yang beli, tidak seperti saat harganya Rp 85 ribu. Barang saya tidak laku,” pungkasnya.
Ditemui di tempat berbeda, penjual ayam tepung pinggir jalan, yang kerap ramai dikunjungi pembeli, mendadak sepi pengunjung. Saat diwawancarai perihal penyebabnya, Ari, pemilik usaha mengatakan terpaksa menaikkan harga. Pasalnya stok ayam yang dibelinya di pasar mengalami kenaikan yang signifikan.
“Kemarin saat harga ayam melonjak tinggi, saya tutup warung. Sekarang mulai turun, tapi masih tinggi, ya saya juga naikkan harga ayam saya dari Rp 7000 per potong, sekarang bisa Rp 9000 per potong. Dampaknya jadi sepi,” keluhnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post