bontangpost.id – 17 Satuan pendidikan di Kota Taman belum memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas hingga saat ini. Kepala SD 005 Bontang Utara Akhmadi membenarkan bahwa pihaknya terlambat mengajukan permohonan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Ia menyebut pengajuan itu dikirim sejak dua pekan lalu. Tetapi ada dokumen yang perlu dilengkapi. Sehingga tidak masuk dalam tahap ketiga PTM terbatas. Bahkan, visitasi dari OPD terkait itu direncanakan digelar awal pekan ini. Tetapi mundur karena di sekolah ada kegiatan lain.
“Semula dapat informasi visitasi itu Senin kemarin. Tetapi karena ada kegiatan bimbingan latihan calon pengawas sekolah, maka saya minta ditunda,” kata Ahmadi.
Saat ini proses pembelajaran di sekolah yang berlokasi di Jalan Kapal Pinisi 6, Loktuan ini digelar secara daring. Mulai dari kelas 1 sampai 6. Ia menegaskan lambatnya pengajuan dibandingkan sekolah lain yang berada di kelurahan sama, lantaran pihak sekolah harus mengumpulkan data persetujuan ornagtua sehubungan rencana PTM terbatas.
“Sesungguhnya awal ajaran baru kami sudah mendata. Tetapi itu tidak dipakai. Karena edukasi orangtua juga berubah mengenai pandemi ini,” ucapnya.
Pihaknya memilih untuk mengajukan paling akhir sembari melihat tren penyebaran covid-19 di Loktuan. Pasalnya beberapa waktu lalu, kelurahan tersebut masih tercatat zona merah. Setelah berubah menjadi zona hijau, baru pengumpulan berkas dilakukan.
Di satuan pendidikan ini terdapat sekira 600 siswa. Terbagi dalam 20 rombel. 95 persen orangtua dari jumlah siswa sejatinya menyetujui PTM terbatas. Selain itu, 100 persen tenaga pengajar juga sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Ini menjadi pertimbangan untuk pengajuan permohonan PTM terbatas.
Kemungkinan sekolah ini akan masuk dalam gerbong tahapan keempat PTM terbatas. Berdasarkan informasi yang diperoleh, diprediksi persetujuan bakal diberikan pada awal semester genap mendatang.
Kondisi serupa juga dialami oleh SMP Yayasan Pendidikan Loktuan (YPL). Kepala SMP YPL Muhammad Fadliansyah mengatakan belum sempat mengajukan proposal permohonan PTM terbatas sejauh ini. Pihaknya juga menunggu penjaringan kesehatan siswa yang dilakukan puskesmas setempat. Rencananya agenda ini akan berlangsung kemarin. Namun diundur oleh pihak berwenang.
Pihak yayasan pun tidak mau gegabah untuk memulai PTM terbatas. Pasalnya kondisi pandemi sebelumnya di Loktuan masih tinggi. “Baru beberapa hari belakangan masuk zona hijau,” ucapnya.
Dalam waktu dekat langkah yang disiapkan ialah mengumpulkan angket persetujuan orangtua. Pada dasarnya mereka (orangtua) menginginkan segera PTM terbatas. Tetapi ia akan mematuhi segala mekanisme yang ditetapkan Disdikbud. “Secepatnya kami akan ajukan permohonan. Berharap visitasi segera dilakukan,”urainya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Disdikbud Bambang Cipto Mulyono mengatakan sebagian sekolah sudah mengajukan proposal permohonan skema itu. Tetapi masih ada kelengkapan yang harus dipenuhi dulu.
“Ada yang harus direvisi dan dilengkapi berkasnya,” kata Bambang.
Kondisi itu membuat proposal yang diajukan tidak bisa masuk sebelum rekomendasi PTM terbatas tahap ketiga. Pihaknya berharap agar dokumen persyaratan itu bisa segera diajukan kelengkapannya. Sehingga rekomendasi akan masuk pertengahan bulan depan.
Diketahui, tiap satuan pendidikan dalam pengajuan proposal mencakup aspek kelengkapan sarana prokes, data jumlah guru yang divaksin, dan persetujuan dari orangtua melalui angket yang disebar. Biasanya visitasi akan dimulai pasca dua pekan PTM di tahap selanjutnya digeber. Setelah visitasi, Disdikbud akan melakukan pertemuan internal. Selanjutnya hasil visitasi diajukan ke kepala dinas untuk mendapatkan persetujuan.
Jumlah satuan pendidikan jenjang SD dan SMP di Bontang mencapai 83 sekolah. Rinciannya 56 SD dan 27 SMP. 66 sekolah telah memperoleh rekomendasi menggelar PTM terbatas sejauh ini. Mulai dari tahap pertama hingga ketiga. Artinya tinggal 20,4 persen dari jumlah satuan pendidikan yang belum memulai PTM terbatas. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post