MASYARAKAT Kutim turut ikut berkomentar terkait maraknya pegawai yang bolos kerja pasca libur tahun baru. Total 1.117 bukanlah angka yang sedikit. Akan tetapi cukup menjadi tamparan bagi Pemkab Kutim.
Pasalnya, pegawai yang demikian ini akan membawa dampak buruk bagi pemerintah. Ya jika kali ini saja masih dimaklumi. Akan tetapi kejadian demikian sudah berulang dan untuk yang kesekian kalinya.
“Saran kami dari masyarakat jangan berikan kesempatan terus. Berikan efek jera. Berikan sanksi sesuai dengan perbuatannya,” ujar Sahar salah seorang warga Sangatta Utara.
Warga yang bermukim di Margo Santoso itu meminta, sanksi yang diberikan tidak hanya teguran semata, akan tetapi peringatan keras dan jika boleh diberhentikan.
“Saat sidak saja banyak yang tidak masuk kerja. Apalagi tidak sidak. Ini membuktikan bahwa mereka memang tidak bersungguh sungguh dalam bekerja,” kata Sahar.
Seharusnya mereka puas dengan libur panjang yang diberikan. Mulai dari libur natal hingga tahun baru. Namun faktanya, mereka semua membangkang aturan.
“Beruntung ada sidak. Jadi ketahuan semua mana yang rajin dan tidak. Mana yang benar benar memberikan pelayanan mana pula yang tidak,” katanya.
Aksi disiplin ini seharusnya terus digalakkan. Jika perlu sepekan sekali. Waktu tepat untuk sidak ialah hari Jumat. Karena hari tersebut marak pegawai yang meninggalkan kota.
“Kalau mau melihat hasil sepekan sekali. Atau sebulan sekali. Jangan setahun sekali. Kalau sepekan sekali saya yakin banyak yang bolos. Kalaupun tidak, berarti mereka sudah sadar,” timpal Hayati.
Melihat kasus ini, cukup membuat masyarakat geram. Pasalnya, mereka digaji untuk melayani, bukan bermalas malasan.
“Mereka digaji menggunakan uang rakyat.Lengkap gaji, insentif, dan tunjangan. Tapi masih saja malas kerja. Ini namanya makan gaji buta,” katanya.
Dirinya juga berpesan, agar kiranya Satpol PP kembali menghalakkan grebek pegawai. Pegawai yang bolos ke warung, pasar, main games dan lainnya.
“Kalau dulu awal awal pak Ismu jadi bupati masih diterapkan grebek pegawai. Sekarang sepertinya tidak ada lagi. Nah itu digalakkan lagi. Sama menjaga pegawai yang pulang kampung hari Kamis dan Selasa datang,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: