Hari Pers Nasional (HPN) 2018 yang berpusat di Kota Padang, Sumatera Barat benar-benar dimanfaatkan pemerintah setempat, sebagai pijakan untuk meningkatkan kepariwisatawan di Provinsi Sumatera Barat.
Yusva Alam, Bontang
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bontang tidak ketinggalan dalam mengikuti salahsatu event besar bagi insan pers tersebut. Pada rangkaian HPN yang terselenggara selama 3 hari, sejak 7-9 Februari ini, PWI Bontang mengutus dua orang anggotanya, Yusva Alam dan Rachman Wahid. Keberangkatan kedua anggota PWI inipun berkat dukungan dua perusahaan besar di Bontang, PT Pupuk Kalimantan Timur dan Badak LNG.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak ingin kehilangan momentum langka dengan kedatangan ribuan insan pers tersebut. Rangkaian kegiatan HPN yang sejatinya sudah dilaksanakan sejak akhir 2017 lalu, banyak kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan dunia pariwisata di Ranah Minang.
Di antara kegiatan yang diadakan adalah Minangkabau Run. Event olahraga lari bertema “Lari budaya, budayakan lari” tersebut dibuka Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, diikuti sekira 3 ribu peserta.
![](https://bontangpost.id/wp-content/uploads/2018/02/HPN-2-kaki-1-750x430.jpg)
Kemudian ada pula Museum Tokoh-tokoh Pers Nasional, yang dibuka selama rangkaian HPN berlangsung. Ilham Bintang, Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengatakan, sudah saatnya memberikan perhatian pada peninggalan tokoh-tokoh pers nasional terutama dari Sumbar. Mengingat Sumbar juga penyumbang tokoh pers nasional di era pergerakan nasional. Perjuangan tokoh pers tersebut perlu disebarluaskan sehingga tidak hanya menjadi milik masyarakat pers tapi juga menjadi milik masyarakat Indonesia umumnya.
“Perlu kita pikirkan bersama untuk membangun museum Pak Adinegoro, Pak Rosihan Anwar atau Ibu Rohana Kudus, dengan konsep kekinian dan tidak jadul agar diminati generasi muda,” ujarnya.
Kami pun menyempatkan untuk mengunjungi museum ini. Museum tersebut menampilkan barang-barang bersejarah milik tokoh-tokoh pers di Sumbar. Seperti kamera analog, mesin tik, hingga mesin cetak kuno. Ada pula dokumen-dokumen Koran-koran “tua” yang pernah terbit di kawasan Sumbar.
Tak hanya kegiatan, momen HPN juga dimanfaatkan untuk mengenalkan slogan pariwisata teranyar Sumbar. Sejak akhir tahun 2017 lalu, Sumatra Barat meluncurkan branding baru Taste of Padang sebagai senjata untuk promosi pariwisata.
Tak ketinggalan, diadakan pula Seminar Nasional di Grand Inna Muara Hotel, Padang, Rabu (7/1) lalu. Seminar nasional bertajuk ‘Menata Potensi Wisata dan Dukungan Infrastruktur Menuju Industri Pariwisata Yang Modern’, ini dihadiri oleh Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit.
Kamipun tidak ketinggalan untuk menghadiri seminar level nasional ini. Untuk mendengarkan pemaparan para pejabat-pejabat dari pemerintah pusat. Selain pemaparan pembuka dari Menteri Luhut, dilakukan penandatangan komitmen bersama antara Gubernur Sumbar dengan Ketua DPRD tentang percepatan program pariwisata di Sumbar yang disaksikan oleh 4 menteri.
Seminar yang diadakan di Padang Convention Center, Hotel Grand Inna Muara Hotel ini bertujuan untuk merumuskan permasalahan dan solusi percepatan pembangunan infrastruktur yang terkait pariwisata di Sumbar, serta untuk menyusun langkah-langkah konkret yang dapat ditempuh untuk merealisasikan percepatan pembangunan pariwisata.
Menteri Pariwisata, Arif Yahya yang menjadi pembicara menegaskan bahwa, Indonesia memiliki potensi yang besar dan sudah mulai diperhatikan dunia, terbukti dengan berbagai awards. Menpar mendorong Pemda Sumbar sebagai CEO, khususnya Kadispar, untuk mencapai pertumbuhan lebih tinggi dari pasar dan regional, jika Indonesia tumbuh 22 persen, maka Sumbar harus tumbuh lebih dari itu.
Menpar juga menekankan pentingnya Digital Tourism, Sharing Economy, Komitmen CEO, Indonesia Incorporated (Sumbar Incorporated), menjadikan Pariwisata sebagai leading sector.
“Perayaan HPN di Sumbar harus dijadikan momentum, belajar dari pengalaman suksesnya Perayaan HPN di Mandalika 2 tahun lalu yang mampu meningkatkan investasi,” ujarnya.
Sebagian kegiatan-kegiatan yang diadakan selama rangkaian HPN ini jelas-jelas bertujuan untuk mengangkat citra Padang dan Sumatra Barat menjadi lebih baik lagi. Agar lebih mengenalkan keramahtamahan warganya, keunikan adat dan budaya Minangkabau, hingga panorama alam pada masyarakat Indonesia, bahkan dunia internasional.
Sementara itu, mewakili Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Sasongko Tedjo selaku Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat menyampaikan kekagumannya dengan kemeriahan HPN 2018 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumbar.
“Ternyata banyak kegiatan yang luar biasa, bahkan kegiatan tersebut juga diadakan di seluruh Sumatera Barat,” ucapnya.
Dijelaskannya, HPN merupakan kegiatan tahunan diselenggarakan masyarakat pers nasional yang terdiri dari Dewan Pers, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
HPN Sumbar 2018 mengangkat tema “Meminang Keindahan di Padang Kesejahteraan”. Semoga di momen HPN ini mampu membantu pemerintah Sumbar untuk mengangkat sektor pariwisatanya. Yang ujungnya juga mampu mengangkat perekonomian masyarakat di Sumatra Barat. (bersambung)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: