Empat warga Tanjung Laut Indah, Bontang, terombang-ambing di laut. Enam belas jam. Di Perairan Kukar, Telaga Serang, 2 mil dari arah tenggara pelabuhan konveyor batu bara milik Indominco. Mereka ditemukan Kamis (21/2/2019) pukul 16.30 Wita oleh warga dan keluarga yang melakukan pencarian. Empat warga itu adalah Mail (44), Abu Nawas (50), Irfam (25), dan Herman (35).
Keluarga korban, Idrus, melaporkan ke BPBD Bontang Kamis pagi sekira 08.00 Wita. Dia mendapat informasi dari keluarganya pada pukul 00.30 Wita, bahwa kapal mereka bocor dan mesinnya mati. Setengah jam kemudian mereka kehilangan kontak. “Pukul 03.00 Wita kami nyari pakai tiga kapal, tapi tidak ditemukan,” kata Idrus.
Tim Rescue BPBD Bontang Syamsuddin lantas turun melakukan pencarian kemarin pagi. Pencarian hingga radius 10 mil, dekat pelabuhan Indominco. Nihil. Namun, pukul 13.00 Wita, informasi ada tandon ditemukan. “Kami coba cari dan ikuti arah minyak tumpah itu, tapi BBM kami habis, akhirnya kami pulang,” ujar Syamsuddin.
Ternyata, di belakang ada keluarga yang mencari dan menemukan korban pukul 16.30 Wita. Kondisinya dalam keadaan sadar, dan sempat melambai sambil memercikkan air supaya terlihat. “Hanya, mereka dehidrasi dan memegang tutup mesin dari fiber,” kata dia.
Saat itu angin kencang dengan ketinggian gelombang mencapai 3 meter.
Seorang korban, Mail, mengatakan bahwa hendak pulang membawa delapan drum BBM berisi solar ke Bontang. Sekira pukul 01.00 Wita kapal bocor. Air masuk, tak bisa dibuang karena pompa rusak. Mesin juga mati.
“Kami berempat langsung loncat ke air memegang fiber, kapal langsung tenggelam,” ungkapnya.
Mereka terombang-ambing di lautan tanpa makan dan minum. Hingga ditemukan oleh keluarga pukul 16.30 Wita. Sampai di Pelabuhan Tanjung Laut pukul 18.19 Wita dan langsung diperiksa oleh tim medis. Satu korban yakni Irfam dibawa ke RS Amalia untuk mendapat suplai oksigen. (mga/dwi/k16/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post