bontangpost.id – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang menggandeng sejumlah pihak seperti lurah, Dinas Kesehatan, Polres Bontang, serta Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (PKK) berkolaborasi menggelar sosialisasi.
Pasalnya, peredaran narkoba di Bontang masih terbilang tinggi. Tahun 2022 tercatat ada 85 kasus. Sementara Januari sampai Maret 2023, sudah 17 kasus narkoba yang berhasil diungkap. Hampir semuanya peredaran dan penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Pengguna narkoba berasal dari berbagai kalangan, baik pelajar, pekerja, hingga ibu rumah tangga. Oleh karena itu perlu upaya pencegahan agar kasus narkoba bisa menurun.
KBO Satresnarkoba Polres Bontang Iptu Lilik Tri Budiasih memaparkan bahwa kelurahan Loktuan menjadi lokasi paling banyak ditemukan kasus narkoba pada 2022 lalu.
“Sampai Maret ini, lokasi paling banyak ditemukan di Tanjung Laut Indah dan Belimbing. Ini lokasi ya, bukan pengguna,” tuturnya.
Lebih lanjut akan dilakukan pengawasan khusus di daerah rawan. Terutama di Loktuan.
Ke depannya, ia mengharapkan agar sosialisasi dapat menyasar ke berbagai kelompok masyarakat. Termasuk ke sekolah-sekolah.
Sementara itu, anggota Pokja 4 PKK Bontang Dian Arie menyebut bahwa selain sosialisasi, diperlukan peran aktif untuk melaporkan kasus narkoba di lingkungan sekitar.
“Tiap pihak harus ikut ambil peran. Biar kita semua bisa lebih aware. Karena pengguna narkoba tidak melihat umur. Begitu juga dengan pengedar,” sebutnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post