Tuan Rumah Optimistis Sambut Porprov 2018
SANGATTA – Keberadaan sarana dan prasarana olahraga masih menjadi masalah yang cukup pelik bagi pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutai Timur (Kutim) hingga sekarang. Apalagi penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim kini tinggal menyisakan satu tahun lagi.
Hingga diawal tahun ini, terdapat sebanyak 45 Cabang Olaharaga (Cabor) yang terdaftar di KONI Kutim. Namun sangat disayangkan, karena hanya ada 17 Cabor yang memiliki tempat berlatih. Sementara sisanya terpaksa berlatih di fasilitas swasta, atau tempat-tempat umum yang tersedia.
Diantara cabor yang sudah memiliki venue antara lain, Persatuan Golf Indonesia (PGI) yang bertempat di areal Tanjung Bara, PT Kaltim Prima Coal (KPC), Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) di areal Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta. (lengkap lihat grafik).
Diakui Sekretaris KONI Kutim Ismaun, memang masih banyak cabor di Kutim yang belum memiliki sarana dan prasarana olahraga. Jika pun ada cabor yang sudah memiliki venue olahraga, maka fasilitas yang ada di dalamnya masih sangat kurang memadai.
“Memang, permasalahan di Kutim, bahkan di beberapa daerah lainnya di Kaltim ini, ketiadaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai bagi para cabor. Di Kutim sendiri, baru ada beberapa cabor saja yang memiliki venue olahraga,” tuturnya, Selasa (10/1) kemarin.
Minimnya alokasi anggaran yang diterima pengurus KONI Kutim dari tahun ketahun disebut-sebut sebagai salah satu alasannya, sehingga cabor di Kutim minim sarana dan prasarana olahraga. Meski begitu, momentum Porprov Kaltim 2018 bisa jadi awal yang baik bagi KONI Kutim.
Sebab, menurut Ismaun, Pemerintah Kutim bersama Pemerintah Kaltim akan membangun sejumlah venue olahraga. Nah, venue-venue tersebut bisa dimanfaatkan sejumlah cabor sebagai pusat pelatihan pasca olahraga empat tahunan tersebut pada 2018 mendatang.
“Untuk sementara ini, semaksimal mungkin kami memanfaatkan fasilitas yang ada untuk latihan para cabor, apakah itu milik pemerintah maupun milik swasta. Kedepannya, lewat anggaran yang dimiliki KONI Kutim, kami akan berupaya membangun lagi beberapa venue olahraga,” katanya.
Dirinya optimis, lewat pengurus KONI Kutim yang kini dinahkodai Johansyah Ibrahim, KONI dapat berbicara banyak lagi ke Pemerintah Kutim. Khususnya dalam membangun sarana dan prasarana olahraga memadai, guna memajukan dunia olahraga di Kutim.
“Kami optimistis dengan segala keterbatasan yang kami miliki sekarang, olahraga di Kutim tetap bisa maju, kedepannya. Apalagi di 2018 mendatang, Kutim akan bertindak sebagai tuan rumah Porprov Kaltim,” aku Ismaun. (drh)