bontangpost.id – Pimpinan salah satu pondok pesantren di Bontang yang melakukan pelecehan seksual kepada santrinya diduga sempat mengancam korban.
Berdasarkan pengakuan kakak korban, adiknya sempat diancam akan dipukul bila tidak menghapus bukti chat WhatsApp terduga pelaku di ponsel korban.
“Isi chatnya meminta untuk dipijat setelah menyetor hapalan,” ungkapnya.
Korban pun tidak diperbolehkan untuk mengatakan tentang apa yang dilakukan terduga pelaku.
“Nah adik saya sempat screenshot dan dimasukkan ke dalam catatan di ponselnya. Jadi ketika saya cek ponselnya, saya tahu,” katanya.
Selain ancaman pemukulan, korban juga diancam tidak akan diberikan akses fasilitas pondok berupa kendaraan yang biasa digunakan bergantian oleh santri.
“Adik saya enggak pernah mau cerita. Dia takut mau ngomong,” ujar dia.
Menurut informasi yang diterima redaksi bontangpost.id, pelaku saat ini juga sedang mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari Dapil Bontang Selatan untuk Pemilu 2024.
“Efeknya trauma adik saya besar sekali. Sekarang enggak mau ketemu orang. Sudah enggak menangis, tapi sering melamun,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post