Sejak diamanahi menjadi ketua Takmir Masjid Asy Syuhada Berbas Pantai, banyak gebrakan yang sudah dilakukan Kholid dalam memakmurkan masjid.
Bambang, Bontang
Gerakan sedekah menjadi hal yang paling menonjol sejak kepemimpinan takmir Masjid Asy Syuhada dinahkodai Kholid Khodir. Kholid — sapaan akrabnya — ditunjuk menjadi ketua takmir oleh jemaah masjid dan Kelurahan Berbas Pantai sejak 2015. Kemampuan manajemen masjid serta memiliki jiwa sosial yang tinggi menjadi alasan kuat Kholid dipilih menyelesaikan masalah-masalah internal masjid yang terjadi saat itu.
Gerakan-gerakan yang dia inisiasi dan sudah dirasakan oleh jemaah masjid. Di antaranya celengan lima waktu, gerakan Jumat bersedekah, buka bersama akbar yang dihadiri 3 ribu warga, penggalangan dana Palestina, hingga santunan bagi jemaah masjid yang sakit dan dirawat di rumah sakit.
“Alhamdulillah dengan adanya gerakan sedekah ini, kas masjid bukan justru semakin sedikit, justru semakin meningkat. Biasa per Jumat hanya Rp 1 juta sampai Rp 2 juta, sekarang bisa terangkat tujuh sampai sebelas juta per Jumat nya,” terangnya.
Dia memaparkan, kunci utama meningkatnya kas masjid adalah, kepercayaaan dari jemaah kepada takmir masjid. Di mana, dana dan harta yang disedekahkan jemaah ke masjid, harus dikelola secara amanah dan tidak boleh diselewengkan sedikit pun. Bahkan Kholid berprinsip, semakin minim kas masjid, justru semakin baik lantaran uang yang dititipkan jemaah, berarti dimaksimalkan.
Tahun ini, Kholid bersama pengurus masjid Asy Syuhada lainnya juga melakukan gebrakan selama Ramadan. Mulai dari melaksanakan Pawai Tarhib Ramadan, membuat Kampung Ramadan di depan Masjid Asy Syuhada, hingga menyiapkan takjil berbuka puasa berupa nasi bungkus dan kue-kue sebanyak 700 porsi per harinya.
“Intinya, semua ini untuk menyemarakkan Ramadan dan meramaikan masjid. Sehingga warga maupun anak-anak senang untuk datang ke masjid,” jelasnya.
Selain dikenal sebagai takmir masjid, sehari-harinya Kholid juga dikenal sebagai pengusaha. Menjalankan usaha keluarga, Kholid merupakan penanggung jawab usaha “Toko Keluarga Rahmat” di bawah naungan Yayasan Keluarga Rahmat. Bersama dengan keluarganya, keuntungan yang didapat dari usaha tersebut juga dia salurkan untuk membangun masjid dan pondok pesantren.
Salah satu pondok pesantrennya berada di daerah Kersik, Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar). Bekerjasama dengan salah seorang karyawan Pupuk Kaltim dan Badak LNG, pesantren yang dia rintis tersebut menggratiskan seluruh pembiayaan di sana. “Jadi anak-anak yang mau masuk pesantren di sana tidak dipungut biaya sepeser pun,” terangnya.
Menjalani amanah sebagai ketua takmir, Kholid hanya berharap dirinya bisa melayani jemaah sebaik mungkin serta bisa mempertanggungjawabkan setiap sedekah yang dititipkan ke pengurus masjid.
“Dengan program-program lainnya, saya juga berharap dapat menarik para pemuda dan remaja serta anak-anak untuk sering datang ke masjid. Sehingga, mereka kelak ketika dewasa nanti juga turut memiliki rasa cinta untuk terus datang dan meramaikan masjid,” tutupnya. (bersambung)
Tentang Kholid
Nama : H Muhammad Kholid Khodir Sos.I
Ttl : Bontang, 26 April 1979
Alamat : Jalan Agus Salim nomor 77, Berbas Pantai
Orang tua : H Abdul Kadir – Hj Asiyah
Istri : Neneng Hasanah
Anak : Jays Muhammad, Hilya Syakira, Numair
Riwayat pendidikan : Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
Aktivitas :
- Wiraswasta
- Ketua Yayasan Keluarga Rahmat
- Ketua Takmir Asy Syuhada
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post