SANGATTA – Tak sedikit generasi muda yang buta akan pemahaman empat pilar kebangsaan. Yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 45, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
Meskipun ada, akan tetapi buta akan arti dan maknanya. Mereka hanya hafal, namun tidak merealisasikan.
Padahal, antara teori dan praktik wajib sejalan. Itulah kecintaan ideal terhadap empat pilar kebangsaan.
Untuk mengingatkan hal itu, Wakil MPR RI Mahyudin tiada henti mensosialisasikannya. Hampir disetiap kesempatan disampaikan. Tidak hanya di Kutim, melainkan disemua daerah.
Sasarannya pun beragam. Mulai dari masyarakat umum, mahasiswa hingga pelajar. Namun fokus utama ialah para pelajar. Pasalnya, mereka inilah yang kelak akan menjadi pemimpin dan diwariskan menjaga Indonesia.
Kali ini giliran SMKN2 Sangatta Utara. Momen nya cukup tepat. Yakni Bertepatan dengan perayaan HUT kemerdekaan RI ke 72. Saat menyampaikan, antusias siswa cukup tinggi. Mereka semua mendengarkan dengan khusuk.
“Empat Pilar bermuara pada persatuan. Semua adalah alat pemersatu.Karena hanya dengan persatuan bangsa ini ada. Empat Pilar, empat tiang. Pancasila, landasan, pondasinya. Indonesia tanpa pondasi, tidak akan seperti sekarang. Tidak ada enam agama hidup rukun sampai saat ini,” ujar Mahyudin dengan lantang.
Untuk itu sudah sepantasnya masyarakat Indonesia termasuk Kutim paham dan merealisasikan empat pilar ini. Semua harga mati. Karena semua merupakan pedoman dan pijakan yang wajib ditaati.
“Mari kita semua merealisasikan 4 pilar kebangsaan ini. Kita tanamkan dalam hati,” pesannya didepan Ketua DPRD Kutim, Mahyunadi dan Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post