SAMARINDA–Dampak menonton film dengan konten pornografi begitu memilukan. Korbannya bahkan tak mengenal darah. Saudara kandung sendiri. Itu dialami Delia (bukan nama sebenarnya). Murid sekolah dasar (SD) di Samarinda. Dia menjadi pelampiasan nafsu MA, remaja tanggung 16 tahun di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Tepian.
Ditemui Kaltim Post di Markas Polsekta Samarinda Kota, MA mengatakan, setidaknya dia telah lima kali melakukan tindakan tak senonoh terhadap MA yang tak lain adalah saudara kandungnya. Aksi bejat itu berawal dari kebiasaannya menonton film pornografi.
“Tapi itu dulu. Sudah lama,” ungkapnya.
Akses film-film beradegan layaknya suami-istri itu diperoleh dari tempat pelaku kerap bermain internet. Hubungan tak senonoh dilakukan MA sepulang dari warnet. Selain itu, saat ibunya tak ada di rumah. Perbuatan keji tersebut, diakuinya terjadi di ruang tamu.
“Pengakuan korban yang didampingi ibunya, sering. Dari kelas 3 SD, sampai sekarang kelas 6,” tegas Kapolsek Samarinda Kota Kompol Nur Kholis.
Parahnya, ayah kandung MA yang berinisial AN (65) juga ikut melakukan aksi bejat itu kepada Delia.
Hanya kepolisian belum bisa menyimpulkan motif MA.
“Karena yang baru kami tangani kasus si kakak (AN). Ayahnya masih kami buru,” sambung perwira polisi melati satu tersebut.
Diketahui, MA diringkus tepat di depan rumahnya, di kawasan Samarinda Ilir. Sementara sang ayah masih dikejar polisi. (*/dra/riz/k15/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post