Program Cetak Sawah Bantuan Pusat
SANGATTA – Kondisi keuangan negara yang sedang membuat penghematan besar-besaran membuat program bantuan di bidang pertanian, seperti pencetakan sawah ikut terkena imbas. Buktinya, tahun ini Kutai Timur (Kutim) hanya kebagian jatah cetak sawah yang anggarannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) seluas 350 hektar. Padahal, total luasan yang semula diajukan mencapai 500 hektar.
“Yang disetujui hanya 350 hektar. Pengurangan terjadi karena kondisi keuangan negara tidak memungkin untuk menyetujui usulan yang kita minta,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutim Mardjoni.
Kendati demikian, kata dia, pihaknya tetap akan memaksimalkan batuan program pencetakan sawah tersebut. Sebab, Kutim akan segera memasuki musim tanam pada bulan Agustus dan September. Sehingga, perlu dilakukan persiapan dan pembinaan yang baik agar hasil panen yang diperoleh tahun ini juga maksimal.
“Program cetak sawah ini nanti akan kami prioritaskan pada daerah, yang memang berpotensi melakukan musim tanam padi sawah dua kali dalam setahun. Seperti Kecamatan Long Mesangat, Kaubun dan Kongbeng yang memang juga ditunjang dengan fasilitas bendungan,” jelasnya.
Marjoni mengakui, saat ini gabah yang dihasilkan petani memang belum mampu memenuhi kebutuhan beras di Kutim. Sehingga untuk mencukupinya, banyak beras yang didatangkan dari wilayah Sulawesi Selatan, Jawa dan Kutai Kartanegara. Namun, jika program pencetakan sawah yang dilakukan berhasil dijalankan, maka tidak menutup kemungkinan, beras lokal dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kutim.
“Makanya setiap tahun kami selalu mengajukan usulan batuan ke pusat. Supaya lahan tidur yang berpotensi dikembangkan jadi lahan pertanian bisa dimaksimalkan untuk produksi gabanh,” sebut Marjoni. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post