Kecelakaan beruntun yang terjadi Senin (2/3/2020) tidak hanya meninggalkan luka bagi keluarga korban. Sekolah pun merasa kehilangan atas meninggalnya siswi terbaiknya.
PAMITNYA Rahma, siswi kelas XII SMKN 2 Bontang ini usai mengikuti ujian sekolah kepada Wali Kelas XII Nia Danyati, ternyata merupakan perpisahan terakhir. Tak disangka, Rahma yang mengambil jurusan Nautika Perkapalan Niaga ini turut menjadi korban dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di simpang RSUD Taman Husada Bontang, Jalan Letjen S Parman, Kelurahan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat, Senin (2/3/2020).
Nia turut hadir di lorong depan ruang jenazah RSUD Taman Husada, bersama beberapa siswa, guru, dan kepala sekolah. Mereka terduduk menunggu jenazah anak didiknya selesai dimandikan. Kepada media ini, Nia bercerita kenangan terakhirnya saat bertemu dengan Rahma. Saat pertemuan terakhirnya, Rahma mencium tangan Nia sembari pamit pulang. Hal yang jarang dilakukan sebelumnya.
“Biasanya itu kalau pulang ya salaman saja, enggak pakai ngomong,” ucapnya lirih.
Dalam kenangannya bersama Rahma selama ini, yang paling berkesan dari siswi yang gemar bermain voli ini adalah sifatnya yang pantang menyerah dan kerja keras dalam mengejar ilmu. Pada suatu hari, Rahma pernah meminta izin untuk tidak dapat masuk sekolah lantaran perutnya tengah sakit. Mendapat kabar itu, Nia pun mengizinkannya. Namun tidak berapa lama kemudian, Nia terkejut, tidak disangka anak didiknya itu tiba-tiba muncul di hadapannya tetap ingin sekolah.
“Kamu kok turun, katanya sakit. Dia jawab ‘sudah sembuh bu.’ Saya tanya katanya sakit, dibilang ‘tidak apa-apa.’ Padahal dia tahan sakit,” ucapnya dengan wajah memerah dengan nada terbata-bata sambil mengeluarkan air mata. Lebih jauh lagi, Rahma juga dikenal orang yang ceria, tidak pernah membantah jika disuruh.
Sementara itu, salah satu guru lainnya Imam Zaenal membenarkan siswinya merupakan orang yang pantang menyerah. Hal ini terlihat saat pertandingan voli. Saat itu, sekolahnya pada posisi akan kalah, namun berkat semangat yang tinggi dan pantang menyerah, alhasil SMKN 2 berhasil menang.
“Semangatnya tinggi dia, dan tidak mengenal capek, murah senyum,” katanya.
Banyak prestasi yang telah dipersembahkan atlet voli terbaik SMKN 2 ini kepada sekolah, mulai pada 2018 Juara 1 SMAN 1 Cup, Juara 1 SMAN 2 Cup, Juara I SMKN 1 Cup, Juara I Gala Desa besutan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sedangkan 2019-2020 Rahma mengantarkan gelar juara di SMKN 2 Cup. Prestasi terakhirnya adalah juara 4 saat kejuaraan Voli antar-pelajar SMA di Lapangan Kampung Baru, Januari lalu.
“Dia juga terkenal tepat waktu, selalu on time,” ujarnya. (Zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post