SANGATTA – Sejumlah proyek pembangunan di Sangatta Selatan yang masuk dalam daftar multiyears, menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat. Tidak berjalannya pembangunan masjid di Lapangan Garuda maupun jembatan penghubung Sangatta Selatan – Sangatta Utara, nampaknya menjadi sorotan.
Dijelaskan oleh Bupati Kutim Ismunandar, pemerintah disebut masih menginventarisasi. Pasalnya saat akan dilakukan pembangunan, banyak masyarakat yang datang mengatasnamakan dirinya sebagai ahli waris. Sehingga ia mengawasi dengan teliti seluruh progresnya.
“Kami inventarisasi dahulu, karena waktu mau dibangun banyak yang muncul mengaku-ngaku. Makanya mau ditelaah mana yang berhak atau tidak, jangan sampai tumpang tindih dan salah ganti rugi,” ujarnya saat diwawancarai di rumah jabatannya, Senin (22/10).
Dengan hal ini, dirinya telah meminta pada Wakil Bupati Kasmidi Bulang untuk melakukan pengecekan. “Ini sudah saya amanahkan, karena pak wakil kan putra daerah sana,” tuturnya.
Hal serupa terjadi pada pembangunan jembatan yang digadang-gadang akan dikerjakan mulai 2018 ini. Menurutnya, kebutuhan material sudah tersedia. Hanya saja pendataan pemindahan rumah warga masih terkendala.
“Tempat sudah dipastikan tidak berubah. Warga banyak yang minta cepat, tapi rumah-rumah yang mau dipindah masih diurus,” paparnya.
Namun dirinya menekankan jika dalam pelaksanaan multiyears, maka pihaknya memiliki rentang waktu sekira lima tahun dalam penyelesaian. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post