bontangpost.id – BPJAMSOSTEK Cabang Bontang menghelat focus discussion group (FGD) di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Rabu (23/9/2020) siang. FGD digelar dalam rangka mendorong Bontang dan perusahaan setempat berpartisipasi dalam Paritrana Award.
Paritrana Award telah digelar sejak 2017 silam. Penganugerahan ini diberikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama BPJAMSOSTEK. Kepada pemerintah daerah dan perusahaan besar, menengah, dan UMKM. Yang dinilai berkomintmen dan konsisten mendukung pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Jadi ini tahun ke-4 pelaksanaan Paritrana Award. Ini cukup bergengsi karena diperebutkan seluruh daerah dan banyak perusahaan di Indonesia,” beber Kepala Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Bontang, Muhammad Romdhoni.
Dikatakan bila Paritrana Award tahun ini sedang dalam proses penghimpunan daftar kandidat. Untuk sampai pada jawaranya kelak, ada beberapa tahapan mesti dilalui. Mulai dari seleksi di tingkat provinsi, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi dan validasi di tingkat pusat, dan diakhiri dengan tahap wawancara.
Ketika tiba di tahapan wawancara, kandidat diminta mempresentasikan soal kebijakan dan inovasi yang telah mereka lakukan kepada tim juri. Tentu ini terkait kebijakan jaminan sosial ketenagakerjaan yang telah dilakukan.
“Indikator penilaian sudah ditentukan. Indikatornya menyesuaikan kategori penganugerahan,” terangnya.
Kata Romdhoni, ada 5 kategori penganugerahan dalam Paritrana Award. Kategori pemerintah provinsi, pemerintah kota atau kabupaten, perusahaan besar, perusahaan menengah, dan perusahaan mikro (kecil).
Untuk kategori pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terdapat empat aspek yang dinilai, yaitu kebijakan, peraturan, kinerja dan wawancara.
Untuk kategori perusahaan besar dan menengah, aspek kepatuhan, kinerja dan hasil wawancara menjadi hal pokok yang dinilai oleh tim juri. Terakhir, untuk kategori UMKM. Hanya ada dua aspek yang dijadikan tolok ukur. Yakni kepatuhan dan kinerja.
Sebabnya melalui FGD ini, BPJAMSOSTEK Bontang mendorong agar Pemkot dan perusahaan setempat ikut berpatisipasi dalam ajang ini.
![](https://bontangpost.id/wp-content/uploads/2020/09/romdhoni-scaled.jpg)
Kata Romdhoni, kans Bontang dalam meraih Paritrana Award cukup besar. Tinggal memperbaiki beberapa hal. Salah satu menjadi kekuatan besar Bontang terletak di konsistensi Pemkot memberikan jaminan sosial kepada ribuan TKD di lingkungan Pemkot Bontang. Juga kepada perangkat RT, dan bahkan rencananya juga kepada pengurus keagamaan.
“Kami mendorong ada Perwali yang mendukung jaminan sosial ini. Tapi kata wali kota belum bisa karena kajiannya Perda cukup rumit. Jadi akan diperkuat melalui Perwali dulu,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan jaminan sosial ketenagakerjaan telah menjangkau 1.893 tenaga non-PNS yang tersebar di 29 OPD di lingkungan Pemkot Bontang. Sementara ada 1.493 pengurus RT yang menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
“Ini termasuk pasukan kuning. Kami jamin semua,” ujarnya.
Kata Neni, Pemkot Bontang sangat berkomitmen dalam mendukung program jaminan sosial nasional yang dicanangkan pemerintah pusat melalui BPJAMSOSTEK. Ini bukan demi meraih penghargaan Paritrana Award. Tapi bentuk nyata pemerintah, negara, hadir bagi warganya. Memastikan jaminan sosial mereka aman.
“Kalau dapat penghargaan tentu kami turut berbangga. Tapi terpenting, jaminan sosial warga terjamin. Karena azas manfaatnya luar biasa,” pungkasnya.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post