bontangpost.id – Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparudin mengatakan, perencanaan untuk pembangunan gedung fisik bangunan sekolah telah matang. Mengacu dari rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Diturunkan ke rencana strategis (renstra) Disdikbud kemudian diplot dalam rencana kerja (renja) per tahun.
“Seperti itu alurnya. Karena kalau tidak ada di RPJMD dan dilakukan pembangunan bisa mejadi temuan oleh BPK,” kata Saparudin.
Baca juga: Infrastruktur Sekolah di Bontang Butuh Perhatian, Perlu Skala Prioritas Perbaikan
Pos sektor pendidikan memang benar 10 persen dari batang tubuh APBD. Akan tetapi besaran itu mencakup biaya rutin. Di antaranya pembayaran gaji, tunjangan profesi pendidik (TPP), insentif guru swasta, bantuan operasional sekolah (BOS) Smart, dan tunjangan kinerja daerah (TKD). Sisanya dialokasikan untuk pengembangan SDM dan pembangunan fisik.
“Rata-rata tiap tahunnya kami anggarkan Rp 19 miliar untuk pembangunan fisik,” ujarnya.
Namun, alokasi sebagian program itu harus tertunda. Lantaran pandemi Covid-19 sehingga sebagian anggaran terkena refocusing. Berdasarkan inventarisasi Disdikbud, pembangunan fisik mencakup pembangunan ruang kelas di SMP 2 Bontang, SD 009 Bontang Utara, SD 010 Bontang Utara, SMP 8, serta gedung serba guna di SD 006 dan SD 011 Bontang Selatan.
Diketahui untuk pembangunan SMP 2 Bontang dikucurkan Rp 7 miliar. Anggaran ini untuk penambahan 12 ruang kelas baru. Pasalnya sekolah ini masih memberlakukan sistem dua sif. Sekolah baru memiliki 12 ruang kelas, padahal total rombongan belajar mencapai 24.
Adapun program yang menyasar SD 009 Bontang Utara tetap dilanjutkan tahun ini. Total anggaran yang digelontorkan ialah Rp 4,5 miliar. Sementara SMP 8 Bontang juga memerlukan tambahan ruang kelas 4 unit. Ditambah ruang guru, kepala sekolah, dan tata usaha. Program ini pun membutuhkan anggaran Rp 7 miliar. (*/ak/rdh/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post