BONTANG – Bertepatan Hari Tanpa Kantong Plastik Internasional (Plastic Bag Free Day) yang diperingati tiap tanggal 3 Juli, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan kampanye Kendalikan Sampah Plastik yang menjadi tema Indonesia untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2018. Berbagai kampanye untuk mengendalikan sampah plastik ini telah dimulai sejak awal tahun 2018 tepatnya sejak 21 Februari 2018 yang bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.
Di beberapa kegiatan peresmian dan rapat- rapat yang dihadiri oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, dalam sambutannya ia sering menyampaikan, masalah kebersihan adalah masalah kita semua, membangun perilaku menjaga kebersihan adalah intervensi pemerintah untuk menanamkan kebersihan sebagai budaya. Atas dasar tersebut Pemerintah Kota Bontang sesuai dengan instruksi Wali Kota Bontang, turut ambil bagian dalam usaha pengurangan sampah terutama sampah plastik.
Berdasakan hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang, Agus Amir melaksanakan percepatan pelaksanaan pengurangan sampah plastik dengan melaksanakan langkah-langkah antara lain, DLH Bontang telah menyusun draft Perwali tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, serta Perwali tentang Pengurangan Penggunaan Sampah Plastik dan telah dikonsultasikan dengan bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Bontang.
Disamping itu, DLH sendiri telah memulainya dengan memerintahkan seluruh staf PNS, Non PNS, dan PHL di lingkungan DLH, agar melaksanakan langkah nyata pengurangan sampah plastik untuk mempergunakan wadah air minum yang dapat dipakai terus menerus.
Sebagai langkah nyata yang dilakukan DLH Bontang dalam percepatan pelaksanaan pengurangan sampah plastik, pada Senin (13/8) yang lalu bertempat di ruang rapat DLH Bontang, telah dibagikan botol isi ulang untuk air minum kepada Pekerja Harian Lepas (PHL), petugas kebersihan DLH yang biasa di sebut pasukan kuning sebanyak 24 buah, kepada penyapu, mandor, dan pengawas lapangan oleh Sekretaris DLH Bontang Retno Febriaryanti dan Kabid Kebersihan dan Pemanfaatan Sampah DLH Bontang Taupan Kurnia.
Sekretaris DLH Bontang Retno menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertama atau permulaan dari Pemkot Bontang melalui DLH, untuk mengurangi penggunaan plastik. Dengan dibagikannya botol isi ulang untuk air minum tersebut maka diharapkan penggunaan gelas atau botol plastik kemasan dapat berkurang.
“Harapannya sampah plastik dapat dikurangi, dan hal ini harus dimulai sesegera mungkin dan dimulai dari bagian lingkungan yang terkecil yaitu diri kita sendiri. Rencananya Ke depan akan dilakukan pembagian botol isi ulang untuk air minum kepada seluruh Aparatur Sipil Negara yang ada di Bontang,” pungkasnya.
Sampah plastik saat ini menjadi masalah global, sehingga perlu penanganan yang tepat. Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Tuti Hendrawati Mintarsih menyebut total jumlah sampah Indonesia di tahun 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada.
Berdasarkan studi yang dilaksanakan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) Badan PBB untuk Program Lingkungan tahun 2015, Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik mencapai sebesar 3,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 8,8 juta ton.
Berada di urutan ketiga adalah Filipina yang menghasilkan sampah plastik mencapai 1,8 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai 1,8 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 1,6 juta ton per tahun. Bisa dibayangkan kalau hal ini terus menerus terjadi dan tidak ada upaya nyata untuk menguranginya, maka kita akan mewariskan kesengsaraan pada anak cucu kita di masa yang akan datang.(*/adv/rdy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post