SANGATTA – Banyak yang mengatakan guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang menjembatani seluruh cita-cita bangsa. Namun nampaknya belum semua guru merasa sejahtera.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang mengaku, problem mendasar para guru saat ini ialah tentang kesejahteraan.
“Saya berterima kasih kepada para guru. Kutim bisa seperti ini salah satunya peran dari para mereka,” katanya saat diwawancarai usai seminar pendidikan hari guru nasional, Kamis (15/11).
Sebagai pemerintah, ia berjanji akan memprioritaskan guru yang telah lama mengabdi namun belum diangkat. Terlebih jika usianya terbilang tua.
“Buat guru non PNS, kami lihat janji pengabdiannya. Untuk yang sudah bekerja 5 – 10 tahun akan ditambah gajinya. Komitmen ini sudah kami maksimalkan,” jelasnya.
Hal serupa terjadi untuk guru yang bekerja di pedalaman dan kawasan pesisir. Ia memastikan seluruh guru ini akan tetap mendapat tunjangan kemahalan atau tambahan gaji sebagai bantuan untuk kenaikan harga keperluan sehari-hari. Mengingat pengajar di kota dan di pedalaman sangat berbeda.
“Saya rasa guru yang ada di pedalaman memang diberi tunjangan kemahalan antar grade a dan b, hal ini harus dipertahankanlah,” jelasnya.
Peningkatan dari upah, lanjut Kasmidi, akan dikroscek kebenarannya. Selain itu, perihal insentif triwulan terakhir ini telah dialokasikan dan akan dibayarkan 2019 mendatang. “Insentif sudah kami alokasikan, tiga bulan ke depan akan dibayarkan,” katanya.
Di tempat yang sama, Plt Kadisdik Kutim Roma Malau menuturkan dalam rangka hari guru ini, seluruh pengajar dituntut tidak hanya mengajar. Namun juga harus mengubah perilaku anak menjadi lebih baik.
Maka dari itu, ia mengaku terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru sesuai dengan anggaran daerah yang tersedia.
“Siapa yang tidak mau sejahtera, kami dari Disdik menyesuaikan saja dengan ketersediaan dana, mengutamakan mana yang prioritas,” tuturnya.
Tidak hanya itu, saat ditanya perihal sekolah yang butuh perhatian khusus, seperti akreditasi, Roma mengatakan seluruh SMP negeri di Kutim telah terakreditasi. Ini merupakan salah satu faktor menyejahterakan tenaga pengajar.
“Kalau laboratorium, kebutuhan komputer, perspustakaan, dan infrastruktur lain telah memadai, maka akreditasi akan mudah diraih,” bebernya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post