SAMARINDA – Baru memainkan empat laga, Borneo FC sudah mengoleksi 15 kartu kuning dan satu kartu merah. Kunihiro Yamashita lantas harus absen di pekan kelima menjamu Semen Padang, Senin (8/5) nanti.

Dalam empat laga awal, Pesut Etam selalu menorehkan kartu kuning. Kerasnya jalan pertandingan yang tidak pernah disiarkan secara langsung, membuat tensi pertandingan selalu tinggi. Benturan keras antarpemain pun tak bisa dielakkan sehingga berbuah kartu.

Berposisi sebagai bek, Yamashita memang kerap berduel dengan striker lawan. Pemain berjuluk The Samurai itu, akhirnya telah mengoleksi tiga kartu kuning. Walhasil, untuk pertama kalinya dia harus absen setelah selalu tampil starter di empat laga terakhir Pesut Etam.

“Ya, saya tidak bisa main. Tapi, saya tetap fokus latihan untuk menyiapkan pertandingan setelah melawan Semen Padang,” tutur Yama, sapaan Kunihiro Yamashita.

Baru bermain di Indonesia tahun ini, Yama tampaknya sudah klop. Selain mengantarkan Borneo FC sebagai finalis Piala Presiden 2017, eks Yangon United itu selalu menjadi pilihan utama di barisan belakang. Menyingkirkan nama lokal seperti Firly Apriansyah dan Leonard Tupamahu yang sesekali dimainkan. Bahkan, Helder Lobato yang lebih dulu dikontrak harus tersingkir karena kalah bersaing.

Berhasil mengoleksi satu gol, Yama pun menjadi idola baru di Segiri. Memiliki kemampuan komplet hampir di semua aspek, dia tak kesulitan beradaptasi dengan Pesut Etam musim ini. Hanya, emosinya yang kadang kurang terkontrol sehingga mengakibatkan perolehan kartu.

“Saya secara pribadi melakukan evaluasi juga. Pemain mana pun tidak ada yang ingin mendapatkan kartu,” tuturnya.

Terpisah, asisten pelatih Ahmad Amiruddin menyayangkan absennya Yama di laga Pesut Etam menjamu Semen Padang. Meski begitu, beberapa nama sudah disiapkan untuk menjadi pengganti. Termasuk legiun asing anyar Matheus Lopes yang belum diberi kesempatan tampil karena bermasalah dengan kebugaran.

“Pelatih kepala (Dragan Djukanovic) sudah siapkan pemain pengganti yang sepadan. Tinggal dimatangkan selama latihan,” ucap Amir, sapaannya.

Di sisi lain, Amir juga berharap seluruh pemain Borneo FC keep calm (tetap tenang) dan tak mengedepankan emosi saat bertanding. Seberapa besar buruknya wasit atau perangkat pertandingan bekerja, tidak perlu ditanggapi dengan serius. Cukup buktikan dengan kreativitas selama 90 menit.

“Sayang sekali cukup banyak kartu yang kami peroleh di awal laga. Sudah ada dua pemain yang dapat larangan tampil. Semoga teman-teman pemain bisa lebih sabar, agar selalu bisa main di setiap pertandingan. Mohon doa dari masyarakat Samarinda untuk terus mendukung Borneo FC,” pungkas Amir. (*/abi/is/k15)