BONTANG – Setidaknya ada 28 warga lanjut usia (lansia) terlantar di Bontang yang mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia di sepanjang 2016 ini. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai untuk perawatan sehari-hari.
Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dissosnaker) Bontang Sahabuddin mengungkapkan, dana bantuan untuk para lansia terlantar di Kota Taman ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Untuk tahun 2016, total kucuran dana bantuan yang disebut Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) ini mencapai Rp 67,2 juta.
Artinya, masing-masing lansia terlantar mendapat dana sebesar Rp 2,4 juta. “Jadi tinggal dibagi saja dengan jumlah lansia terlantar penerima bantuan ini berapa masing-masing mendapatkannya,” kata Sahabuddin.
Dia menjelaskan, bantuan ASLUT ini merupakan bantuan rutin dari Kemensos yang jumlahnya menyesuaikan dengan jumlah lansia terlantar di setiap tahunnya. Bantuan ini akan terus diterima lansia terlantar hingga yang bersangkutan meninggal dunia.
Kata Sahabuddin, penyebab lansia terlantar bisa bermacam-macam. Di antaranya karena faktor ekonomi, kesehatan, dan juga sosial. Biasanya, lansia terlantar adalah lansia berumur 60 tahun ke atas yang sudah tidak dapat mengurus dirinya sendiri. Sehingga, mesti mengandalkan bantuan orang lain untuk kebutuhan sehari-hari.
“Nah yang mendapat bantuan itu yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ada juga yang tingkatannya terlantar berat misalnya yang bersangkutan menderita lumpuh atau buta,” tambahnya.
Bagi lansia yang tidak memiliki rumah, Disossnaker biasanya mengirim lansia terlantar ke UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda. Namun, panti sosial tersebut hanya menerima lansia terlantar yang sehat. Yaitu yang tidak mengidap penyakit-penyakit tertentu yang dinilai bisa menular. Sehingga lansia terlantar yang menderita penyakit ditangani di Bontang saja.
“Lansia terlantar ini diurus oleh lingkungan. Alhamdulillah kepedulian masyarakat Bontang terbilang tinggi sehingga mau merawat para lansia terlantar yang ditinggalkan keluarganya atau yang tidak punya rumah,” ujar Sahabuddin.
Karenanya dia berharap pembangunan Panti Sosial Terpadu di Bontang dapat segera terealisasi. Rencananya selain menangani lansia terlantar, panti yang dibangun di Kelurahan Tanjung Laut Indah ini juga akan dijadikan sebagai rumah singgah untuk anak-anak terlantar. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post