bontangpost.id – Proyek Penurapan Sungai Bontang hingga saat ini belum dibuka lelang tender di Layanan Pengadaan Secara Elektronik. Saat ini masih pengawasan teknis yang baru diumumkan. Menanggapi itu, Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hasdam meminta kepada OPD terkait untuk memulai tahapan lelangnya. Ia khawatir jika tertunda terus maka berpotensi gagal kembali seperti tahun lalu.
“Harus belajar dari tahun lalu. Jangan sampai terulang lagi bahwa ada anggaran dari provinsi tapi malah tidak terserap dengan maksimal,” kata Andi Faiz.
Apalagi ini sudah memasuki bulan Juni. Jika hitungan seluruh proses lelang dilalui maka menyedot waktu satu bulan. Artinya pengerjaan hanya maksimal berdurasi lima bulan. Diketahui Penurapan ini merupakan smbungan dari pekerjaan sebelumnya. Lokasi tepatnya di jembatan Jalan Brokoli hingga samping Kantor PMI Bontang.
Panjang turap yang dibangun mencapai 300 meter. Sebelah kanan dan kiri badan sungai. Dengan ketebalan di ujung atas mencapai setengah meter. Ke depan infrastruktur ini juga dilengkapi jalur inspeksi dengan lebar rata-rata empat meter. Menyesuaikan dengan kondisi lahan di lingkungan tersebut. Pagi anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 18 miliar. Dari Bankeu Pemprov Kaltim.
“Entah mekanisme pengerjaannya seperti apa tetapi proyek ini harus terealisasi tahun ini,” ucap politisi Golkar ini.
Senada Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina juga menyayangkan lambatnya proses pembukaan lelang terkait pekerjaan ini. Apalagi ini selaras dengan program utama Pemkot dalam mengurai masalah banjir di Kota Taman.
“Tahun lalu gagal pada saat itu tender dimulai di bulan Juni. Sekarang sama saya khawatir ini seperti de Javu,” tutur Amir.
OPD terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) harusnya mengantisipasi kegagalan sebelumnya. Sebab jika tidak terserap maksimal dampaknya ialah masyarakat. Utamanya mereka yang sering menjadi korban luapan air sungai.
“Kasihan warga kalau banjir belum bisa teratasi,” sebut politisi Gerindra ini.
Selain itu, dampak dari tidak terserapnya maksimal bankeu tentu akan berpengaruh terhadap besaran di tahun berikutnya. Tidak menutup kemungkinan porsi untuk Bontang kembali menyusut.
“Ini yang harus dijaga sampai terus berkurang,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas PUPRK Usman mengatakan menurutnya proses lambatnya pembukaan tender akibat harus menunggu penetapan anggaran dari pemprov. Selain itu dokumen pengerjaan yang diajukan Dinas PUPRK juga mengalami peninjauan ulang. Sebab harus menyesuaikan harga perkiraan sendiri (HPS). Sesuai dengan arahan inspektorat. Tertuang dalam Permen PUPR 1/2022. Di mana harus melakukan survei harga terlebih dahulu. Disinggung mengenai mepetnya durasi pengerjaan, Dinas PUPRK optimistis terkejar.
“Dengan catatan kontraktor nantinya mungkin harus lembur,” ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga mengharapkan agar pemenang tender memiliki modal yang kuat. Sehingga tidak terjadi masalah dalam pengadaan material. Sebab jika pembayaran tidak terjadi masalah maka suplai material bakal lancar. Kontraktor juga harus berkomunikasi yang baik dengan dua penyedia material di Kota Taman. Ia menjelaskan proyek ini sangat penting. Sebab mampu menahan luapan sungai ketika debit air tinggi dari hulu. Supaya tidak masuk ke permukiman warga sekitar bantaran sungai.
“Saya berharap pengerjaan ini harus terealisasi tahun ini. Masyarakat sudah sangat membutuhkan untuk menangani beberapa spot luapan sungai,” terangnya.
Sebelumnya, penurapan ini mendapat kucuran tahun lalu sebesar Rp 22,9 miliar. Kala itu proses lelang menyedot waktu selama tiga bulan. Dinas PUPRK tidak berani mengambil risiko. Sebab durasi pengerjaan telah terkuras untuk proses tender. Awalnya perusahaan pemenang yang diumumkan ialah PT Karya Teknikindo Utama tetapi disanggah oleh perusahaan lainnya.
Perusahaan tersebut lantas mengajukan sanggah banding dan diterima oleh Dinas PUPRK. Kemudian Pokja mengumumkan pemenang ialah PT Kanza Sejahtera dari Makassar. Namun akhirnya proses tender ini dibatalkan. Sejatinya usulan ini diajukan di perubahan anggaran. Tetapi pemprov tidak mengucurkan bantuan pada medio tersebut. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post